Saturday, December 21, 2019

Auranya Aja Udah Beda, USM

USM, atau Universiti Sains Malaysia, cerita tentang bagaimana aku kesini cukup panjang. Intinya, semacam survei lokasi lah, kan siapa tahu aku tertarik untuk kuliah kesini.

Aku dan keluargaku berjalan berkeliling, sempat bertanya tentang beberapa hal juga. Universitasnya menurutku baguus banget. Luas, besar dan sangat rapi, kendaraan yang lalu-lalang hanya mobil dan bus khusus kampus. Dan yang jalan tuh hanya mahasiswa, gak ada pedagang masuk, apalagi angkot. Memang ya, universitas bagus itu beda, universitas ini masuk ranking 165 di dunia menurut  QS Top Universities dan ranking 601-800 di times higher education (THE). Aura disini aja udah beda aura-aura pinter gitu wkwkwk.
Halte bis kampus

Lalu setelah berkeliling sebentar lagi aku juga menyadari sesuatu yang lain, fasilitasnya lengkap banget. Di setiap fakultas ada halte bis, ada banyak tempat makan juga. Ternyata... setelah semua hal keren itu, setelah sampai di rumah aku diceritakan oleh ibuku sebuah detail yang ternyata belum ku perhatikan dan membuatku kaget dan kagum. Ternyata, tidak ada orang yang main handphone! benar-benar Tidak ada gak kayak warga +62 nih yang dikit-dikit buka hp, disana orang jalan ya jalan gak sambil pegang hp, fokus. Gak ada ceritanya nungguin makan sambil main hp, jadi gini ya, mentalitas orang pinter wkwkwk.

Dari berkeliling sebentar di USM, aku menyimpulkan bahwa tempat ini bisalah jadi salah satu opsi tempat kuliah, diantara beberapa pilihan lain, dan kampus-kampus lain yang pernah kami kunjungi/survey.
(Sekarang pertanyaanya kira-kira aku sanggup ga ya ke sini?  hehehe. InsyaAlloh bisa lah ya)







"Lah Kok Monyetnya Sampai Sini" Penang National Park

Penang National Park, banyak sekali yang bisa dilakukan disini.

Ada pantai yang ada penyunya, ada beberapa bukit juga, tapi adik-adikku lebih tertarik melakukan satu hal, maen pasir. Alhasil, kami pergi ke monkey beach. Pantainya sendiri bagus banget tapi tidak terlalu banyak hal unik, monyet doang normal lah. Demi tidak kebosanan nemenin adik-adik main pasir 2 jam. Kami berencana pergi trekking ke mercusuar (kalau bahasa Malaysia nya "rumah api") yang ada di pulau itu. 

Papan informasi rumah api
Nanjak gaes
Kami mulai berjalan dari papan informasi. Aku berpikir, ah 1 koma 2 kilo biasa aja ini mah.....Kenyataannya, satu kilo sih satu kilo tapi nanjak bingits ampir vertikal hehehe. Nanjaknya kagak berhenti, dari satu tangga ke tangga lainnya, baru 300 meter kami sudah terengah-engah. Kami seringkali istirahat dulu, lalu lanjut lagi, capek lagi, istirahat lagi. Waktu istirahat kami sempat buka cemilan.. Lagi enak-enaknya ngemil entah darimana tiba-tiba ada monyet muncul kayaknya dia mencium bau makanan kami. Hmm, tanpa ngeliat si monyet yang ngikutin kami bergegas lanjut jalan aja sambil megangin tas kenceng-kenceng. Akhirnya monyetnya bosan dan pergi.  Setelah beberapa ratus meter, ibu dan adik-adikku balik kanan kembali ke pantai karena kecapekan. Aku dan ayahku terus jalan lagi rinse and repeat dan akhirnya...kita sampai!
Laut dilihat dari mercusuar
Penang Hill

Wah pemandangannya.....dari atas sini terlihat ternyata di lautnya ada semacam gradasi warna. Makin jauh dari pantai warnanya makin gelap, wuah keren banget. Ya, lumayan worth it lah kita ngabisin aer satu botol.

Eksis dulu sama monyet
Tiba-tiba aku mendengar ada yang berjalan di sampingku dan ayahku. Hah apaan tuh, perasaan tadi naik berdua doang. Ternyataaaa ada lagi tuh monyet.... "AaaaaAAAaaAaAAAH kok monyetnya sampai sini?!?". Kliatannya dia masih tertarik sama barang-barang kami. Ah, udah diikutin gini sekalian dimanfaatkan saja, terus kita jadinya foto-foto sama monyetnya. Abis tu aku dan ayahku berlarian turun kabur dari mercusuar dan si monyet. Kami tiba di pantai sambil ngos-ngosan... lanjut menemani adik-adikku main pasir. Dasar monyet...:)

Kereta Langsung Keatas Gunung, Penang Hill

Antriannya mengintimidasi 
Ketika sedang membuat itinerary aku sempat terkejut melihat ini "wah, keretanya langsung keatas gunung? harus dicoba nih!" Kapok terkena antrian panjang pada sabtu sore, (panjaaaang banget, kaya ibu-ibu ngantri kalau ada diskonan di supermarket) kami datang senin pagi. Beberapa puluh menit setelah tempatnya buka langitnya masih agak gelap. Dan sudah sepagi itu pun masih ada yang ngantri naik kereta (walau gak banyak sih). 
Nanjaaaak

setelah medapatkan tiket, kami menuju ke keretanya, lalu aku melihat rel keretanya... HEH, INI NANJAK GINI MOBIL AJA GAK BISA KERETA GIMANA??? Setelah perjalanan dua puluh menit yang cukup menegangkan, sampai juga di atas Penang Hill. Aaaah..serem juga tadi, kalo keretanya gak kuat gimana ya?



Kotak pos kuno
Sebelum mulai menceritakan hal yang aku alami, ada hal yang lumayan disayangkan disini. Aku perlu mengejar jadwal pesawat jadi tidak sempat keliling terlalu banyak, hanya muter-muter naik buggy saja :( Padahal ada banyak sekali hal menarik disana, bisa trekking ke hutan, makan-makan, atau bahkan melihat bangunan-bangunan bersejarah...On the bright side, pemandangan disini bagus banget. Satu Penang kelihatan, eh jangankan satu Penang, mainland Malaysia pun keliatan. Rasanya kayak udah di atas awan (eh padahal cuman beberapa ratus meter). Oh iya, sedikit sejarah tentang Penang Hill, awalnya bukit itu tuh semacam komplek perumahan pada zaman penjajahan Inggris. Untuk memudahkan transportasi  naik turun gunung dibuatlah kereta dan karena unik dijadikan tempat wisata. Aku kira tuh kereta cuman buat menarik perhatian turis aje. Bahkan, sampai sekarang masih ada beberapa hal peninggalan Inggris loh... ada rumah, kotak pos dsb.

Dan itu adalah pengalamanku yang (lumayan pendek) di Penang Hill, ada banyak yang aku belum kesampean nyoba, tapi pokoknya tampatnya bagus dan recommended banget deh.

Nasi Kandar: Warteg 2.0

Nasi Kandar, makanan khas Penang, dan hal menarik pertama yang aku tuju di Penang. Karena mau makan Nasi Kandar yang best of the best, kami langsung menuju Nasi Kandar Deen's Maju, nasi Kandar paling enak di Penang. Deskripsi sedikit, Nasi Kandar itu kalau dibandingkan dengan yang disini agak mirip warteg lah. Serba cepat ambil nasi, pilih lauk terus makaan. 

Nah, nasinya kan diambilkan sama pegawainya, aku sempat kaget tuh "hah? kok banyak banget, gimana ngabisinnya ini". Walau merasa nasinya agak kebanyakan aku tetap lanjut memilih lauk, yang (kalau aku mengingat dengan benar) terdiri dari, ayam goreng, udang yang guedeeeee! dan telur dadar, yang disiram dengan kuah kari. Bahkan ketika sudah duduk di meja pun, "kayaknya gak habis deh" lalu, aku makan sesuap, dan sesuap lagi, dan lagi, lagi hingga "hah kok udah abis sih?" Emang makanan enak tuh gak berasa masuk ke perut ya wkwkwk. 
Antriannya sampai ke
gang sebelah restoran!

Rasanya itu hmm, ayam gorengnya dibumbui dengan sangat enak, perpaduan antara manis asin dan gurih. Udangnya sama sekali tidak amis dan telur dadarnya... diisi apa aja aku sudah lupa. Sekarang aku mengerti kenapa orang ngantri kesini udah kayak ular naga. Dabest banget ini, kalau ke Penang harus kesini lah pokoknya, top markotop.






Pengalamanku Pertama Kali Mempersiapkan Rencana Perjalanan Keluar Negeri (Itinerary)

Jadi, karena disuruh sama umi, aku akan mempersiapkan dan menyusun itinerary sebuah perjalanan, sekeluarga, Keluar negeri (Penang, Malaysia)  waduh gimana nih.

Salah satu satu alasan aku memilih Penang sebagai destinasi adalah, makanan, ya makanan. Aku pergi ke negara sebelah cuman karena pengen memanjakan lidah (ya gak gitu juga sih, mau belanja juga :P :P )

CNN Travel: Penang among best destinations for ultimate Asia experience
link-nya disini ya.

It said George Town, the island's main city, made for an ideal home base, thanks to a dynamic cityscape that's punctuated by British colonial architecture, Buddhist temples and ornate Chinese manor houses. “This seaside city is known as one of the world's top food destinations, serving up a delicious mix of Malay, Chinese and Indian cuisine."

Coba baca tulisan diatas tadi, menarik kan, wah salah satu tempat makanan terenak di dunia? Deket pula, setelah membaca artikel ini dan beberapa artikel serupa aku sangat bersemangat untuk mencari makanan-makanan terenak di Penang.

Ayo mulai, selama beberapa jam aku mencari, sana-sini lihat artikel, mempertimbangkan budget agar tetap bisa beli sepatu. Akhirnya listnya jadi juga, makanan-makanan paling top di Penang, Dari Laksa sampai Char Kuey Teow. Tapi,  ternyata aku melupakan sesuatu yang sangat penting, halal, Setelah kuteleusuri lagi, ternyata banyak makanan top yang mengandung alkohol/babi. Yaaaaah nyari lagi deh, dan kali ini tidak lupa dengan filter makanannya harus halal.

Beberapa Rujukan yang aku pakai: penangfoodie.com  tripadvisor.com willflyforfood.net dan masih banyak lagi.

Karena makanan disana sangat enak, aku akan membuat sebuah posting blog untuk review Nasi Kandar, makanan enaknya ulala, membuat lidah bergoyang.

Setelah berhasil menemukan makanan-makanan halal dan enak, aku lanjut mencari hal-hal menarik (yang bukan makanan) di Penang. Nah ini perlu perhitungan lumayan banyak, kalau untuk makanan filternya tidak terlalu banyak (makanan enak mah semua setuju). Tapi kalau ini, beuh banyaaaaak yang perlu dipikirkan, barang yang dibawa, jarak menuju lokasi, dsb dsb. Setelah sekitar 1 jam mencari aku menemukan 2 tempat yang mengakomodasi semua "kebutuhan" keluargaku, Penang Hill dan Penang National Park. Dua-duanya bisa, tapi sebenarnya tidak perlu jalan banyak, ini mengakomodir ibuku dan adik-adikku yang tidak kuat jalan jauh. Di Penang Hill bisa naik kereta, (iya kereta langsung keatas gunung) dan di Penang National Park bisa naik kapal. Di Penang National Park juga ada banyak pantai bagus, ini memenuhi request adik-adikku main di pantai. 


Ah, aku juga mau memberi tahu tentang sesuatu yang lumayan menarik di Penang, jadi di Penang itu ada semacam bis, mirip Transjakarta gitu, namanya Rapid Penang, dan bisnya bisa dibilang keren banget, jadwalnya sudah digital, ada estimasi waktunya sudah kayak KRL disini. Dengan halte yang cukup nyaman dan tersebar di seluruh penjuru kota.

Fyi, itinerary yang aku buat sudah meliputi jadwal harian, dalam satu hari mau kemana saja. Jarak tempuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain dan juga estimasi waktunya, serta moda transportasi yang akan kami gunakan. Termasuk: grab, kereta, kapal, sepatu (jalan kaki wkwkwk). Disini aku harus mempertimbangkan, yah ibuku yang gak kuat jalan kaki jauh, adikku yang bayi dan perlu pakai kendaraan nyaman.Setelah itinerary nya akhirnya jadi aku kepikiran, liburan tuh gak gampang ya? Perlu banyak planning ternyata.

Setelah aku berhasil membuat jadwal yang lumayan baik untuk sekeluarga aku lanjut mencari makanan enak lagi, siapa tahu ada yang kelewat tadi wkwkwk.

Ketika aku sedang menulis ini, ibuku bilang: "untuk trip selanjutnya kamu urus duitnya (menyusun budget) ya qi" terus aku bilang "kalau duitnya nyisa boleh buat aku ya" walaupun nanti bakal agak susah, tapi worth it lah, duit, hehehe.

Friday, November 22, 2019

Ditimpuk Rame-Rame Eksplorasi 14 - 15 November 2019

Malam nanti malam perpisahan, ini akan menjadi hari yang panjaaang.

Hari ini dimulai dengan kita mengunjungi pabrik sotong. Untuk yang tidak tahu sotong adalah jajanan yang terbuat dari tepung tapioka. Setelah berjalan naik turun gunung kami sampai di pabrik pembuatan sotong lalu mencoba membuat sotong. Sekembalinya dari pabrik sotong kami kembali ke desa untuk belajar membuat angklung. Pelajaran membuat angklung ini sangat membosankan dan aku ketiduran.

Foto: Anne Adzkia
Nah disini kejadian yang seru dimulai, selesai belajar membuat angklung kami berjalan menuju kolam ikan ingin menangkap ikan yang kami taruh di hari pertama. Nah di sini aku menangkapnya pelan-pelan. Gak nyebur ke kolan seperti yang lain karena kebetulan aku sudah mandi dan males mandi lagi. Aku berhasil keluar dari kolam dengan baju bersih, yes! Terus turun hujan, yahelah jadinya tetep basah deh bajuku. Terus aku dengar "hoi Syauqi masih bersih tuh" dan karena hujan, tanahnya sangat berlumpur hmm yak habislah aku.

Setelah bersih-bersih dan istirahat sebentar., malamnya kami lanjut acara perpisahan. Kami pentas menyanyikan beberapa lagu, kesan pesan, dsb. Terus ada api unggun dan makan-makan, menunya  ikan rica-rica dan sate gule kambing yang spesial dipotong untuk kami...ueeenak tenan. Setelah hari yang sangat melelahkan, malam itu kami tidur cepat.

Esoknya paginya kami menaiki bis kembali ke Jakarta.



Menanam Pohon Eksplorasi 13 November 2019

Hari baru, petualangan baru.

Pagi ini kami diajak Pak Wowo ke kebun kelapa lagi minum kelapa muda, tapi kali ini makan buahnya juga. Setelah itu kami kekurangan kegiatan dan diem-diem doang di rumah sampai lamaaaa. Akhirnya sekitar jam 2 siang kami ada kegiatan, menanam pohon!

Foto: Anne Adzkia
Menanam pohon ini dilakukan sebagai semacam balas budi untuk desa karena Oase sudah menjadi semacam "beban" di desa. Jadi, sore itu kami habiskan dengan menanam pohon. Kelompokku menanam 2 pohon, pohon jambu dan pohon dukuh. Siapa tahu suatu saat nanti bisa balik lagi kesini, bisa diambil tuh buahnya. Di kanan ini foto reguku setelah menanam pohon (yang paling kiri bukan reguku dia temen).

Tepat setelah kita menanam pohon ada hujan lebat. Kebetulan. Pada waktu ini  kami diminta membantu mempersiapkan acara pernikahan keponakan Pak Wowo jadi aku pasang jas hujan. Dan pergi jalan ke sana. Aku kaget ketika ketemu teman-teman di jalan ternyata mereka diminta membantu juga. Jalan agak jauh, kami sampai di tempat dan ternyataaa acaranya diundur karena hujan, waduh gimana nih?

Jadi, acaranya diundur dan kita berada di tengah jalan memakai jas hujan, kebingungan gak tahu mau ngapain. Terus ada yang ngajak main bola, aku pengen sih... tapi males nyuci baju. Jadi aku dan teman-temanku yang tidak mau kotor main kartu bareng. Dan begitulah hariku berakhir.








Ini Main Bola Atau Kerusuhan? Eksplorasi 12 November 2019

Yak aku sudah berpisah dari teman-teman dan mentor-mentorku (tinggal sisa 1 teman seregu) di sinilah eksplorasi yang sebenarnya dimulai. 

Rumah yang aku singgahi untuk eksplorasi dihuni oleh sepasang suiami istri, Pak Wowo dan ibu Sofiah. Pak Wowo berumur 49 tahun, orangnya agak pendek, ramah, suka bercerita, dan sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Bu Sofiah, seumuran Pak Wowo, suka bercerita juga, dan sangat jago memasak. Mereka mempunyai anak, tapi sudah dewasa semua jadi tidak tinggal di rumah ini. Mereka juga lumayan bahagia didatangi kami, jadi gak sepi.

Kami bangun pagi-pagi sholat Shubuh ke masjid. Lalu sesampainya dirumah ternyata hari ini kami mau diajak menyembelih ayam! Aku dan teman sereguku, Danish ikut membantu megangin ayam. Lalu setelah disembelih ayamnya bersiap untuk dipotong dan dimasak. Pertama direbus dulu untuk melepas bulunya, Ketika kami sedang menunggu agar bulu ayamnya lepas. Pak Wowo tiba-tiba ngajak nangkep ikan. Waduh pembagiannya gimana nih? Masa bu Sofiah ditinggal sendiri? Alhasil, aku pergi menangkap ikan bersama pak Wowo dan Danish tetap dirumah mengolah ayam.

Menangkap ikan, aku kira bakal diajak pergi mancing, ternyata menjala ikan di kolam doang wkwkwk. Dari kolam itu sebelum pulang kami jalan dulu sekitar 2-3 km menuju kolam milik pak Wowo untuk menyimpan ikan yang baru ditangkap  Dari situ aku kembali ke rumah istirahat sebentar, Danish juga sudah selesai mengolah ayam. Pak Wowo ngajak pergi lagi, kali ini pergi ke kebun! Pak Wowo memiliki beberapa kebun, ada kebun pepaya, kelapa, salak, kayu (bagi yang bingung kebun kayu itu untuk pohon yang nantinya akan digunakan kayunya) dan juga ada sawah yang ditanami hal-hal yang berbeda. Kami ke kebun salak, memetik lalu makan beberapa salak. Terus aku kepleset (note disini, pohon salak berduri) langsung tertusuk duri, banyak pula, tapi itu tidak menghilangkan semangatku. Kami melanjutkan perjalanan menuju kebun kelapa. Sampai di sana kami minum kelapa yang baru diambil dari pohon, hmmm segaaaar apalagi dengan tambahan gula aren.

Setelah itu aku dan Danish kuker, kurang kerjaan! Aku kurang ingat setelah itu kami memutuskan untuk tidur siang atau nulis logbook. Kebosanan kita berakhir ketika teman kami Nico ngajak main bola, katanya anak-anak kampung ngajak main, wuih bakal seru nih.

Foto: Rakean Shidqii
Dari permulaan sudah agak rumit, lapangannya kecil dan semua pengen main. Temanku menjadi wasitnya, mainnya tuh rusuuh banget hingga akhirnya, karena kesal. "Udah lah peraturannya gaada yang penting jangan nangis" langsung maju rusuh semua, udah gak penting berapa lawan berapa. Yang penting bola masuk gawang. Lalu Abah Apep datang, Abah Apep ini orangnya agak gimana ya... bisa dibilang dituakan lah. Kami diminta berhenti main bolanya sebentar untuk bikin tim, tim yang baik dan benar. Nah setelah pembagian beberapa saat, permainan mulai. Karena orangnya banyak permainannya dibagi 3 dengan pemain yang beda semua. Tapi ada 1 sesi yang khusus cewek sisanya bebas (tapi mana ada cewek mau ikut orang bar-bar kayak kita main). Permainan berjalan lanjut beberapa saat, wah habislah kita anak Oase gak ada yang bisa main bola. Oase kalah telak, seingatku 4-2 dan 3-0 tentunya kita yang poinnya lebih sedikit. Udah yang cowoknya hancur begini ceweknya malah menang dong dengan skor 1-3 seingatku. Setelah permainan bola yang sangat seru itu kami bosen lagi. Malamnya sebelum tidur kami ngumpul-ngumpul dulu sambil telpon orangtua.




Akhirnya Dimulai Eksplorasi 10 - 11 November 2019

Foto: Rakean Shidqii
Akhirnya... setelah persiapan beerbulan-bulan dilaksanakan juga eksplorasi. Jam 7 malam, sebagian besar anak Oase sudah di stasiun, ngobrol-ngobrol, ngecek barang, ya mempersiapkan diri untuk berangkat lah.
Jam 9 keretanya datang, perjalanan ke Tasikmalaya 7 jam dan dari yang aku lihat tidak ada yang berencana untuk tidur. Benar saja, nyaris tidak ada yang tidur, gak tahu lagi becanda ngobrol atau memulai perang dunia ketiga, telingaku sampai lelah mendengarkannya.

Kami sampai sekitar waktu Shubuh di Tasikmalaya ugh, badan berasa kayak mau remuk. Kami sholat Shubuh lalu taruh barang. Surprise surprise ternyata kita naik mobil bak ke desa! Rasa capek langsung HILANG ketika melihat mobil bak. Kami memasukkan barang lalu naik. Udaranya segar dan anginnya kencang,hmm menyenangkan sekali. Tiba-tiba mobilnya menepi di depan sebuah alun-alun, lebih tepatnya alun-alun Manonjaya. Kami berhenti di sana sebentar untuk beli makan. Makanannya dibelikan oleh para mentor selama para mentor beli makanan kita tawuran main benteng.

Setelah perjalanan yang mencekam naik mobil bak (naik turun gunung, kena pohon) kami sampai juga di desa. Entah berapa kali aku kena dahan pohon di perjalanan tadi. Kami disambut oleh pak Kades (kepala desa) Pak Cece Armudin. Lalu kita jalan-jalan, orientasi lingkungan bentar biar gak nyasar ke dalem jurang.
Terus kami menaruh ikan, ya ikan yang nanti pada hari Kamis akan kami tangkap dan makan lagi. Yahelah buat apa dimasukin ke kolam, langsung masak aja.

Foto: Wahyu Andito
Setelah kotor menaruh ikan kami diajak mandi di sungai. Aku kira sungainya sungai biasa, tapi aku salah. Ternyata ada bendungan agak kecil tapi lumayan tinggi. Nah kita bisa lompat dari situ menuju sungainya. Hmm kayaknya seru tapi bahaya hmmm... selagi aku berpikir tiba-tiba byuuuur! Temanku sudah ada yang loncat duluan, dan melihatnya masih hidup, byuuuurr!!! Kami lanjut berenang, ada yang lompat-lompat lagi (termasuk aku). 3 jam kami bermain disana. Lalu, yah gak mungkin kita main terus kan kan, sore menjelang malam kami berjalan kembali ke desa, pertemuan dan makan malam bersama. Lalu kami berpisah, menuju rumah tempat menginap masing-masing




Monday, November 4, 2019

Oleh-Oleh Dari Arab 18 - 21 Oktober 2019

Sampai di Purwokerto... Turun dari kereta kami check in di hotel lalu kelurgaku sarapan di hotel, aku tidak ikut karena, aku ada rencana lain.

Beberapa saat kemudian mobil sudah berjalan menuju Soto Haji Loso. Tempat makan soto kesukaanku di Purwokerto, seperti biasa aku pesan 3 mangkok lalu makan dengan lahap. Aah kenyang, kami menuju ke rumah nenekku untuk mengantarkan air Zam-zam. Setelah ibuku mengobrol lamaaaa dengan nenek kami pergi ke toko es krim Brasil (iya namanya emang gitu) bersama sepupuku untuk ya makan eskrim.

Aku kurang ingat apa yang terjadi setelahnya, soalnya biasa-biasa aja, ibuku ngobrol sama mbah lagi, balik ke hotel, tidur. Pokoknya besoknya aku ke Banjarnegara, tempat  nenekku yang satunya, dan tempat yang ada banyak sepupu~.

Setelah perjalanan yang lumayan panjang dari Purwokerto aku sampai juga ke Banjar, waktunya main sama sepupu-sepupu! Setelah seharian bersenang-senang bersama sepupu, main bola, badminton, jalan-jalan, petak umpet tidak terasa sudah waktunya makan malam. Untuk makan malam, (mumpung lagi liburan) ibuku membelikan sushi, banyak banget sushi untuk makan malam, Hmm enak.

Esoknya, setelah malam kekenyangan makan sushi, ternyata sudah waktunya untuk pulang, tapiiii sebelum itu KITA MAKAN SOTO DULU, kami makan soto di Taaman Kota, (yang memang pusat street food) uenak tenan. Lengkap sudah liburanku ke Purwokerto dan Banjarnegara, waaktunya pulaaaaang...


Sunrise Di Bromo Malang 14 - 15 - 16 - 17 Februari 2019

Kali ini aku akan jalan-jalan (kulineran) ke Malang! Kalau kesini makanan yang paling recommended ya, bakso Malang.

Kami sampai hari Kamis, ceck in ke hotel, mandi dsb. Lalu lanjoet jalan-jalan, kami pergi ke sebuah rumah makan yang namanya Bakso President, baksonya ueeenak tenan, memang ya, kalau makan makananan langsung dari asalnya rasanya beda. Oh iya, Bakso President tempatnya agak unik, kesana perlu menyeberang rel kereta dulu. Ibuku takut, yahelah itu liat keujung itu gak ada apa-apa. Setelah itu kami mengunjungi museum Brawijaya, aku kurang ingat museum nya tentang apa sayangnya 😜.

Esoknya kami pergi ke suatu tempat bernama Jatim Park, semacam taman bermain, tapi gede sampai dipisah-pisah gitu, Jatim Park 1, 2, dan 3 seingatku kami makan siang di Jatim Park 1. Tema restorannya bagus dikelilingi tanaman gitu, terus ada singa. Tapi kayaknya agak kurang terawat gitu, tempatnya berdebu singanya juga kurus malah jadi menyedihkan gitu. Kami juga mengunjungi Jatim Park 3, tempatnya ya, kayak taman bermain biasa seru sih seru tapi ngapain, jauh-jauh ke Malang? Ini mah di Jakarta banyak.

Setelah dari Jatim Park kami langsung kembali ke hotel (tempatnya jauh) lalu esoknya, adalah hari paling menyenangkan selama aku di Malang, aku pergi jalan-jalan ke Bromo! Lebih spesifiknya Bromo dan sekitarnya, kami dijemput pagi buta di hotel, sekitar jam 1 pagi lalu naik mobil menuju Bromo. Aku tidur selama perjalanan, sekitar jam 5  pagi aku dibangunkan, aku seneng banget "wah akhirnya sampai juga disini" sayangnya ternyata kami pindah ke jip karena mobil biasa gak kuat, kecewa aku. Alhasil, aku tidur lagi selama perjalanan menuju Bromo, sampai disana aku dibangunkan, kami jalan naik sebentar lalu menuju ke tempat melihat sunrise, sunrise nya indaaaah sekali, aku merasa semua perjalanan tadi worth it. Pulangnya kami mengunjungi Soto Jalalan Lombok Bude Peni, sotonya enak banget, pokoknya recommended deh.

Esoknya aku mengunjungi Pantai 3 Warna, sebagai opening aku mau mengatakan bahwa pantainya bagus banget, aku sudah membuat video yang lumayan detail tentang Pantai 3 Warna yang bisa dilihat disini, terimakasih sudah membaca.



Monday, October 14, 2019

Raudhah Tempat Doa Diijabah Madinah 6 - 7 Oktober 2019

Setelah perjalanan panjaaaaaang dari Mekkah akhirnya aku sampai di Madinah/ Selesai check in di hotel kami satu tur grup langsung menuju Masjid Nabawi.

Selesai jamaq Maghrib - Isya di Nabawi kami diberi pilihan, untuk istirahat di hotel atau menuju ke Raudhah. Oh iya penjeleasan sedikit, Raudhah adalah tempat diantara mimbar dan rumah (sekarang makam) Rasulullah SAW, kalau shalat 2 Rakaat disana pahalanya berlipat ganda, dan kalau berdoa disana kemungkinan doa diijabah (terkabul) sangat besar.

Satu grup langsung kompak semua ingin ke Raudhah dulu, kami sholat 2 rakaat disana lalu berdoa, terus pergi tidur.

Paginya, kami tur keliling Masjid Nabawi, sekaligus pergi ke pemakaman Baqi, tempat dimana banyak sahabat dikuburkan, dan juga beberapa anggota keluarga Rasulullah SAW. Tempatnya ya.... Kayak makam, di pasir gitu, tidak ada yang terlalu unik. Kami juga mengunjungi makam Rasulullah SAW, lalu Abu Bakar dan Umar r.a. Aku terharu, aku bisa berdidri didepan makam orang-orang paling hebat dalam sejarah Islam.

Hari itu aku Shalat 5 waktu disana, Shalat disana tuh, gimana ya, seperti  masjid biasa tapi, gedeeeee banget. Agak bikin merinding gitu dan juga ya, pahalanya seribu kali lebih banyak daripada shalat di masjid lain (kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha ya).


Ziarah, Madinah 8 Oktober 2019

Setelah kemarin keliling Masjid Nabawi, kali ini kami akan berkeliling Madinah. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, makam para sahabat, bakal menyenangkan nih!

Jadi, tujuan pertama kami adalah Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW, masjidnya putih, besar dan memiliki menara-menara yang menjulang tinggi, bisa dilihat di foto kanan ini.

Tujuan selanjutnya adalah daerah Uhud, tempat terjadinya perang Uhud. Kami juga ditunjukkan Jabal Rumat, tempat Rasulullah SAW memposisikan pemanah ketika perang Uhud. Histori sedikit, Rasulullah SAW memerintah para pemanah untuk tidak turun dari bukit sebelum disuruh apapun yang terjadi tapi, melihat pasukan musuh lari dan banyak harta rampasan tertinggal, mereka turun. Alhasil, muslimin diserang dari belakang dan mengalami kekalahan. Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah, jangan langgar perintah Rasulullah SAW.

Setelah itu, kami ziarah ke makam, lebih tepatnya makam syuhada Uhud. Nama tempatnya sudah menjelaskan, disni adalah tempat dimakamkannya Hamzah r.a paman Rasulullah SAW. Disitu juga ada sebuah masjid, aku masuk kesana ketika masuk ke masjid ini aku menyadari sesuatu. Walaupun ini bukan masjid yang terkenal, tetap ada air zam-zam. Itu yang aku sadari, bahwa dari yang aku lihat hampir semua masjid disini dilengkapi dengan air zam-zam, unik ya.

Dari situ, kami pergi ke kebun kurma, ya kebun kurma, aku semangat untuk turun tapi sayangnya kita gak ke kebun kurmanya, ke toko oleh-oleh doang. Yahelah, alhasil aku diam saja di bis selama orangtuaku turun membeli ohel-oleh.

Perjalanan ini menyenangkan sekali, sayangnya, besok aku akan kembali ke Jakarta


Jakarta Aku Kembali 9 Oktober 2019

My time has come, hari ini aku, Syauqi akan kembali ke Jakarta setelah Umroh, ke masjid-masjid ternama, ziarah, hari ini aku akan kembali.

Aku naik bis dari Madinah menuju Jeddah (bandara), prjalanan panjaaaaaang sekali, 6 - 7 jam naik bis, kalau di Indonesia mah masih agak seru, bisa melihat pemandangan, disini... Menyedihkan, hampir seluruh perjalanan, pasir... pasir... kadang ada gunung... terus pasir lagi, agak membuat stress. Rest area juga hampir tidak ada, aku salut deh sama supirnya wkwkwk.

Kami pergi ke sebuah masjid untuk beristirahat sebentar dan jamaq Maghrib Isya, namanya Masjid Qisas, kenapa dinamakan seperti itu, karena agak ekstrim maka aku tidak ceritakan, artikel berkaitan bisa dilihat disini. Oh iya, ada sesuatu yang unik dari Masjid Qisas, karena banyak jamaah Indonesia yang lewat sini penjual disini bisa berbahasa Indonesia, bahkan ada yang menjual bakso!

Dari Masjid Qisas bis kami berjalan menuju pusat perbelanjaan, kalau di Indonesia ibaratnya Tanah Abang (bisa nawar) tapi lebih kecil dan rapi, dan juga lebih sepi. Karena (jelas) aku tidak suka belanja aku lebih memilih untuk menunggu di bis.

Dari pusat perbelanjaan, bisnya berjalan lagi, kali ini menuju Bandara King Abdulaziz.

Sunday, October 13, 2019

Serasa Ayam Geprek Makkah 6 Oktober 2019

Yak, hari ini aku akan mencoba mencium Hajar Aswad, Insya Allah.

Sehabis Subuh aku berangkat menuju Masjidil Haram (aku Subuh di hotel menemani adik-adik yang masih tidur). Tadinya aku dan ayahku berangkat niat mencium Hajar Aswad, tetapi... ada sesuatu yang ingin kucoba dulu. Aku pengen naik ke lantai paliiiiiiing atas Masjidil Haram, lalu Thawaf. Aku dan ayahku tidak menduga, bahwa Thawaf diatas jauuuuuuuuuh sekali. Satu putaran hampir satu km, pada putaran ke... 3  seingatku kami meutuskan untuk berhenti. Kejauhan! Ini mah, sama aja kayak lari di stadion. 

Aku turun dari atas, lalu mencoba mencium Hajar Aswad, SEMANGAT. Pada akhir putaran kelima kami bisa mengusap Rukun Yamani, lalu melihat Hajar Aswad tidak terlalu ramai. Kami berjalan mendekat, penuh, sabar, walaupun lama tapi kami tetap bergerak kedepan, pelan, pelan, makin dekat makin sesak. Ketika sudah sangat dekat rasanya benar-benar seperti ayam geprek, gepeng tulangnya kayak mi. Akhirnya, setelah berjuang aku berhasil mencium Hajar Aswad, yey. Lalu aku dan ayahku mencoba untuk keluar, aku kira bakal susah, tapi ternyata langsung aja gitu... sret sret sret orang-orang yang mendesak masuk menarik kami keluar. Dari situ kami menyelesaikan Thawaf. setelah Shalat jamak Dhuhur Ashar kami meluncur ke Madinah!

Shalat Jumat di Masjidil Haram... Tapi Makkah 4 - 5 Oktober 2019

Hari itu aku bersemangat, sholat Jumat di Masjidil Haram! Kapan lagi datang kesempatan seperti ini, pahalanya berlipat ganda. Aku juga sangat ingin tahu, kalau disini tema khotbahnya apa ya?

Kami berangkat sekitar jam 10:00 dengan niat mau Thawaf dulu. Tapi ternyata.... masjid sudah penuh, dan puanaaas banget. Jadi kami mencari tempat duduk dan menunggu, lama. Setelah akhirnya mulai khotbah aku menyadari sesuatu.... Sesuatu yang harusnya sudah kusadari dari lama. Aku kan gak bisa bahasa Arab dan yah, pupuslah harapanku memahami khotbah Masjidil Haram (padahal kayaknya bersemangat banget gitu) 😥. Sisa hari berlanjut normal, makan siang, kembali untuk Ashar dan tidur cepat setelah Isya karena besok tur Makkah.

Yak, tur Makkah, hari ini kami akan pergi mengelilingi tempat-tempat bersejarah di Makkah. Aku sudah bersemangat, tapi.... Namanya berangkat ikut tur grup hampir pasti ada hambatan, kami perlu nungguin satu orang yang liftnya gak dateng-dateng, hadeuh... Cek ulang... ok lengkap semua orangnya, BERANGKAT! 


Yang pertama kita kunjungi adalah Jabal Tsur atau gunung Tsur, yang didalamnya ada Gua Tsur, yang Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. gunakan untuk bersembunyi ketika hendak hijrah ke Yastrib (nantinya dinamakan Madinah). Sayangnya, kita gak bisa naik, foto-foto doang di lapangan parkir gitu, soalnya gunungnya tinggi banget. Tujuan selanjutnya, Jabal Rahmah, tempat Adam as. dan Hawa bertemu lagi setelah diusir Allah dari surga. Jabal Rahmah bentuknya seperti bukit gitu. Tadinya sih mau naik ke puncak tapi kok sini panas banget? Perasaan dimana-mana matahari kagak berubah. Dibandingkan panas disana matahari Indonesia berasa dingin hehehe.






Kabah.. Kukira Cuma Impian Makkah 3 Oktober

Setelah bertahun-tahun, rasanya seperti mimpi aku benar-benar disini. Dari kecil belajar tentang Ka'bah tidak kusangka aku dapat melihatnya dengan mata sendiri.

Pertama kali memakai kain ihram rasanya aneh sekali, apalagi di pesawat. Karena tidak pakai pakaian dalam rasanya  gimana gitu, banyak ventilasi. Sesampainya di Jeddah karena tertarik aku coba menghirup nafas dalam-dalam. Udaranya gimana ya, karena sebentar lagi musim dingin panas-panas lembab gitu, ga berdebu seperti dugaanku. Setelah perjalanan naik bis yang cukup lama kami sampai di Makkah lalu beristirahat di hotel sebentar. Lalu kami mulai menjalankan ibadah Umroh.

Sampai Masjidil Haram aku agak syok, besar sekaliiiii (bahkan sampai hari terakhir di Makkah pun aku belum tahu seluruhnya seperti apa). Lalu kami masuk. Akhirnya setelah dari kecil mempelajari Ka'bah, kesampean juga aku lihat Ka'bah. Lalu thawaf, aku masih saja memerhatikan Ka'bah. Ada 2 hal yang menarik perhatianku, kain kiswah Ka'bah apakah benar-benar emas dan yang paliiiing menarik adalah Mizab (talang air Ka'bah) hah? Ka'bah ada talang air? Aku agak kebingungan. Alhamdulillah kebingunganku terjawab ketika beberapa hari setelahnya turun hujan. Ternyata walaupun gurun disini tetap hujan ya.

So eniwei, kami melanjutkan Umroh, Thawaf, minum zam-zam, lalu kami memulai Sa'i. Aku kaget, eh enggak kaget banget, ternyata bukit Safa dan Marwah bersebelahan dengan Masjidil Haram. Waw, aku kira perlu naik bis gitu wkwkwk. Lalu kami menyelesaikan Umroh dengan Tahallul (potong rambut) langsung saat itu juga di Marwah menggunakan gunting, lalu jalan menuju barbershop untuk cukur gundul.

Setelah itu, kami kembali ke hotel, beli eskrim, aku ingat saat itu adalah aku bersemangat untuk Jumat besok, kalau di Masjidil Haram khotbahnya gimana ya?


Thursday, September 19, 2019

Akhlak Terhadap... Mustrav 16 September

Hari ini, aku Mustrav lagi, kali ini pleajarannya tentang akhlak yang dipimpin ustadz Wido. Sayangnya, kali ini aku datang terlambat jadi hanya mendengar sekitar setengahnya. Ada akhlak hidup berjamaah (tetangga), akhlak kepada non-muslim, akhlak kepada lingkungan, dan akhlak kepada keluarga.

Aku mulai dari mana ya.... Ah iya, adab kepada karib kerabat, karena yang hadir sebagian besar anak-anak, seingatku kami diajarkan adab kakak-beradik. Yang muda menghormati yang tua, dan yang tua mencintai yang muda. (Dengerin tuh dek, menghormati!)

Dari situ kami lanjut membahas adab kepada tetangga. Kita harus baik ke tetangga, dsb. Bila masak, sangat dianjurkan memberi juga ke tetangga, katanya biar gak dapaat asapnya doang. Kalau kita misalnya masak kan asapnya pasti kecium sama tetangga tuh, masa iya, gak dikasih. Bahkan diberi tahu, jika terbatas makanannya, tetangga yang dianjurkan dikasih yang mana (yang pintunya paling dekat dengan pintumu).
Islam memang agama yang sempurna ya.

Lalu, yang terakhir yang aku ingat, akhlak kepada lingkungan, awalnya kita masih mengobrol yang general saja (jangan mencet semut dsb). Tapi lalu kami pindah ke topik yang lain, air tanah. Kalian tahu air tanah kan? Aku jelaskan cara kerjanya, jadi air tanah itu air hujan yang masuk ke dalam tanah, jadi bila kita ambil bisa terisi lagi. Nah terus, juka tanahnya kita tutupi dengan infrastruktur? (dijadikan jalan/gedung misalnya) Air hujannya tidak bisa masuk, air tanah habis. Karena alasan ini, sekarang Cape Town nyaris kehabisan air. Nah, bagaimana cara memecahkan masalah ini, (kami mengobrolkan itu juga disana). Bisa menggunakan biopori (menggemburkan tanah agar air hujan bisa masuk), atau salinasi (mengolah air laut).

Jadi intinya, jagalah akhlakmu terhadap apapun, bahkan lingkungan disekitarmu.

PS: semua akhlak yang diajarkan disana ada dibawah sini, tapi aku datang telat jadi gak menceritakan semua

  1. Akhlak mulia tujuan besar islam
  2. Akhak menuntut ilmu
  3. Akhlak mengajarkan ilmu
  4. Akhlak kepada ulama
  5. Akhlak kepada diri sendiri
  6. Akhlak kepada keluarga
  7. Akhlak kepada tetangga
  8. Akhlak hidup berjamaah
  9. Akhlak kepada lingkungan
  10. Akhlak kepada non-muslim

Tuesday, September 17, 2019

Lagi - Lagi, Soto Semarang 12 September

Tidak terasa, sudah hari kelima aku di Semarang, sudah saatnya pulang :-( tapi sebelum pulang kami ingin bersenang-senang maksimal dulu. Dan hari ini, ayahku bisa menemani! Paginya, kami pergi MAKAN SOTO LAGI, kali ini ke soto ayam Pak Man, dan dari semua soto yang aku makan di semarang, ini yang pualing enak. Eh, aduh ngiler lagi deh.

Setelah makan banyak, kami memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi kota tua Semarang. Masa ke semarang gak mengunjungi, wkwkwk. Kami melihat-lihat restoran dengan bangunan kuno (sayangnya sebagian besar tutup, bukanya sore).
Ada satu hal yang aku suka dari kota tua disini, restorasinya tidak berlebihan. Semuanya masih terasa authentic, aku juga melihat sesuatu yang unik, jalan disini semuanya paving block. Tadinya aku bingung kenapa, ternyata untuk mencegah banjir.

Setelah keliling-keliling kota, sayangnya... Sudah waktunya kembali ke Jakarta

Soto~~ Semarang 9 - 10 September

Kami berangkat dini hari dari Banjarnegara, sholat shubuh di Semarang, lalu lanjut ke hotel, ahh lelah. Dari Jakarta ke Purwokerto terus langsung ke Banjar... LELAH, jadi hari ini kami memutuskan untuk istirahat saja...

Setelah sehari penuh beristirahat, tenagaku kembali, hari ini kami JALAN-JALAN, WISATA KULINER, pagi itu, karena dekat, kami berjalan kaki menuju, (drumroll)  Lawang Sewu! Entah kenapa aku sudah beberapa kali kesini gak bosan-bosan, sampai disana, kami jalan keliling gedung, (gak pake guide) ketika adikku tiba-tiba teriak, KERETA! Hadeuh ini lagi, (adikku sangat suka kereta) dia langsung lari ke kereta yang ada didepan Lawang Sewu, setelah berhasil memisahkan dia dan kereta itu, kami keliling Lawang Sewu. 

Dari lawang sewu, kami mau ke kota tua, kami mencari tempat menarik disana. Tapi yang muncul, 3D art museum, hah? Apaan ini, buat apa, beginian mah di Jakarta juga ada. Setelah agak lama, kami memutuskan untuk pergi makan gelato lokal Semarang, gelato nya yah, gimana ya biasa saja sih.

Dari kota tua, kami memutuskan untuk mengunjungi rumah eyang. Eyang Diro dan Eyang Ninik, di situ tinggal juga tanteku, nah disana sementara adik-adikku dan ibuku dirumah. Aku keluar bersama tanteku untuk: KULINERAN, kami pergi ke restoran soto Pak No uenak tenan, tempenya pun, hmm bikin ngiler!
Pulangnya, kami beli tahu petis, pribadi aku kurang suka, agak manis aneh gitu menurutku.

Lalu aku mengobrol sama mbah, sholat, tidak terasa sudah malam, waktunya pulang. Sebelum pergi aku dibekali 50.000 oleh mbah (tapi dapet 100.000 karena ngambil punya adek hehehhe)

Akhirnya Nyoba Loenpia Semarang 11 September

Setelah kemaren pulang dari rumah eyang, hari ini kami memutuskan untuk jalan-jalan lagi! Kali ini kita memutuskan untuk mengunjungi Cimory On The Valley semarang. Sekalian mencoba Trans Semarang menuju kesana. Setelah perjalanan sekitar 45 menit kami sampai, lalu makan siang disana. Makanannya enak sih... Tapi, biasa saja gak ada ciri khasnya gitu. Menurutku, kalau kesana jauh lebih baik belanja saja, ada berbagai macam produk Cimory , ada kue, bolu, coklat, susu, (susunya enak baget~) dan banyak sekali yoghurt.

Dari Cimory, kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat dan sholat isya. Lalu pergi jalan-jalan ke Simpang Lima! Jadi, menurutku, di Simpang Lima selain makanan yang melimpah ruah, tidak terlalu banyak hiburan, ada semacam sepeda yang bisa dipakai untuk berkeliling. Ada juga beberapa penjual makanan, tapi yah.... Sayangnya itu doang sih.

Kembali ke hotel, ibuku memesan makanan, soto, dan loenpia! (akhirnya nyoba juga) Lebih tepatnya loenpia Cik Me Me, jangan khawatir loenpia ini 100% halal. Aku pribadi kurang suka loenpia, manis/asam gitu, bukan seleraku. Tapi entah kenapa orangtuaku suka banget (akunya aja kali ya hehe)

Setelah kenyang makan soto, aku memutuskan untuk tidur.

Sunday, September 15, 2019

Otw Semarang, Purwokerto - Banjar 7 - 8 September 2019

Yak, kami liburan lagi... Kali ini aku sekeluarga mau pergi ke Semarang! Tapi sebelum kesana, ke rumah mbah dulu, sekalian silaturahim. Kereta kami sampai siang menjelang sore di purwokerto, sebelum ke rumah mbah, mampir dulu di soto Haji Loso (enak banget). Setelah makan (banyak) kami check in di hotel, lalu pergi menuju rumah mbah, di rumah mbah ayah dan ibuku mengobrol.... Panjang, aku ketemu sepupu, main sebentar. Sorenya, kami memutuskan untuk pergi ke Balai Kemambang, semacam taman di Purwokerto (rasanya sudah puluhan kali kesini... adikku suka banget). Dari situ (karena dekat) kami memutuskan untuk mengunjungi rumah bude, sholat maghrib/isya di masjid dekat sana. Lalu kembali ke hotel dan tidur.

Esoknya, kami check out dari hotel, lalu kembali ke rumah mbah, orangtuaku ngobrol lagi~. Setelah lumayan lama mengobrol, kami dijemput oleh mbah ku yang dari Banjarnegara. Dari situ kita langsung ngeng ke Banjar, setelah perjalanan kurang - lebih 1 jam Banjar - Purwokerto, sampai juga.... Sampai sana aku bertemu sepupu - sepupu, aku sampai, disambut oleh sepupu-sepupu, lalu... kami mabar, mandi barang, hehehe becanda, kami main bareng. Sorenya, ada sebuah kejadian unik/lucu tapi jangan ditiru. Selesai main, aku dan salah satu sepupuku pergi jajan, kami beli satu bak eskrim, yang biasanya bisa buat 10 porsi gitu. Lalu aku mengambil 2 sendok, kurang dari 10 menit setelahnya bak eskrimnya sudah kosong.

Lalu setelah itu, tidak ada kejadian yang terlalu menarik, kami main basket di halaman depan dan yah, gitu-gitu aja deh. Tapi malamnya.... kami pergi makan ke restoran sushi, Neko Sushi namanya, kami memesan banyak sekali makanan, sampai mejanya penuh. Dan semuanya habis tidak bersisa, malah ada yang ngambilin sebelahnya.

Monday, September 2, 2019

Al-Qur'an, Panduan Hidup Kita. Mustrav 26 Agustus 2019

Mustrav, (Muslim Travelschooler) kegiatan belajar agama yang biasanya aku lakukan setiap Senin, tapi beberapa minggu ini libur karena beberapa alasan (ustadznya sakit, keluar kota dsb.). Akhirnya, minggu ini mulai lagi! Acaranya jam 10 pagi di masjid Al Mukminin, jadi kami berangkat sekitar jam 9:30. Sampai di sana, ustadz Doddy sudah menunggu. 

Setelah menunggu beberapa orang lain datang (biar gak ada yang ketinggalan materi), majelis dimulai. Pembahasan kali ini tentang apa ya? Menurutku kita tuh agak ngalor-ngidul gitu membicarakan berbagai macam hal. Tapi pembahasan utamanya adalah bahwa Al-Qur'an adalah panduan hidup. Kalau misalnya mobil, Al-Qur'an seperti manualnya gitu. Lalu kami juga membahas keajaiban-keajaiban dalam Al-Qur'an, bagaimana Al-Qur'an sudah mengetahui banyak hal yang dianggap sebagai penemuan baru. Seperti, cara berkembang janin, ditemukannya tubuh firaun, dsb. Disana disediakan banyak cemilan, jadi selama ustadz Doddy berceramah, aku ambil lemper, ambil bakwan, ambil tahu, sekalian makan siang....wkwkwk. 

Lalu... terdengar adzan Dhuhur, tanda majelis perlu selesai. Setelah sholat, teman-temanku masih banyak yang mengobrol dan becanda. Aku pulang cepat, sudah ada jadwal menghafal Al-Qur'an dengan ustadz Nono dirumah.


Thursday, August 8, 2019

Mati Listrik? Bali - Jakarta 3 Agustus 2019

Aah, sudah hampir seminggu aku di Bali, tidak terasa sudah waktunya pulang! Kami bangun pagi, lalu ibuku memutuskan untuk menyewa sepeda di hotel. Pagi ini kami keliling-keliling naik sepeda! Setelah berkeliling beberapa pantai, kami memutuskan untuk berhenti dan main-main, tidak terasa ketika kembali ke hotel sudah jam 9:30, kami menghabiskan kurang lebih 2 jam main di Kuta....

 Kembali ke hotel aku langsung ke restoran hotel untuk sarapan (sarapan tutup jam 10) lalu pergi berenang di kolam hotel! Aku lupa agak di tengah atau awal berenang aku bertemu teman ayahku, yang anaknya juga kesini hendak

berenang. Agak dipercepat, aku selesai berenang lalu kami berangkat makan siang dan sholat (dengan teman ayahku).

Setelah kenyang, kami sekeluarga memutuskan untuk check in di sebuah hotel untuk istirahat sebentar. Di hotel, adik-adikku tertidur. Dan aku juga sudah agak lelah jadi kami memutuskan untuk tidak jadi watersport (jetski dsb.) hari ini. Sorenya setelah adik-adikku bangun. Kami pergi makan gellato di Gusto Gellato, ENAK BANGET. Gellato paling enak yang pernah aku makan. Sayang aku cuman bisa 3 rasa, ada banyek banget yang pengen aku cobaaa.

Dari Gusto kami langsung kembali ke hotel untuk mengambil barang. Lalu melanjutkan perjalanan menuju bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sampai sana karena dengar Jakarta mati lampu, kami semua mengecas HP di Bandara, wkwkwk.

Oh iya, cerita sedikit, sampai di bandara Soekarno Hatta, keluar dari toilet, lampunya mati, mati begitu saja, beberapa detik. Lalu nyala lagi, Jakarta benar mati listrik rupanya.

Makan Malam Berpasir... Bali 2 Agustus 2019

Setelah berenang seharian kemarin, ketika baru bangun, badan berasa kayak mi, lembek. Tapi sebentar saja aku sudah energetik lagi, pagi itu kami sarapan di hotel, rasanya enak, tapi, yah gak seenak makanan asli Bali (ayam betutu~).

Selesai sarapan, adik-adikku minta ke pantai, jadinya kami jalan-jalan ke pantai Kuta! Disana ada berbagai macam orang, sebagian besar bule kagi berjemur, tapi ada juga yang surfing, bahkan ada ada beberapa orang yang ke pantai pake gaun. Kayaknya mau bikin foto instagramable  gitu, bleh. Adik-adikku mulai bermain air, tapi ibuku ingat sesuatu. Lupa bawa baju ganti! Alhasil, kami tidak main di pantai Kuta dan jalan-jalan di Beachwalk saja. Tempatnya, agak... mengecewakan tempat makannya tidak ada halalnya dan toko-tokonya sebagian besar hanya menjual kosmetik.

Selesai jalan-jalan di Beachwalk kami pergi bertemu ayahku yang sudah selesai conference, lalu pergi sholat Jumat. Oh iya, ada seseuatu lagi yang aku notice ketika di Bali.(Kecuali di tempat-tempat tertentu) adzan gak terdengar! Karena mayoritas masyarakat beragam Hindu, jadi masjid cuma sedikit mencari makanan halal pun susah.

Setelah makan siang, aku sekeluarga pergi ikut tur menuju ke Pantai Pandawa, setelah perjalanan sekitar satu jam, sampai juga. Tempatnya bagus, tapi, banyak sampah, dan semua orang yang ada di pantai itu orang Indonesia (akhirnya liat). Dari kejadian itu, (dan beberapa lagi) aku mengetahui sesuatu yang cukup mengejutkan dan menyedihkan, orang Indonesia banyak BANGET yang buang sampah sembarangan! Di acara-acara lain yang aku ikuti (pesertanya blue/korea semua)
tempatnya bersih bersih aja tuh.

Terlepas dari sampah, tempatnya bagus kok, pasirnya putih dan pantainya di dekat gunung gitu. Jadi ada yang paragliding juga, sayangnya aku gak sempat nyoba karena kita sudah perlu balik (gini nih, ga enaknya tur)

Selanjutnya kami menuju pantai Jimbaran untuk makan malam di pinggir pantai. Kami melewati GWK (Garuda Wisnu Kencana, patung) tapi banyak yang gak mau masuk jadi gak jadi. (ya iyalah patung doang wkwkwk). Alhasil kami makan malam di tepi pantai Jimbaran. Ketiak akan makan di tepi pantai, aku kira akan di dalam restoran, tapi dugaanku salah. Ternyata kursi dan mejanya ditaruh teepat di pantai, jadi bawahnya udah langsung pasir. Pasirnya, halus banget, aku lepas sepatu sambil menikmati makan malam. Aku lagi menikmati makanan ketika.... JRENG JRENG JRENG ada rombongan tur lain di sebelah kita yang dangdutan AAAAAAAH GANGGU BANGET SIIIH. Walaupun ada musik dangdut yang bisa membuat tuli aku tetap menikmati makan malam. Makanannya enak banget. Semacam Seafood platter ada ikan, kerang, sampai kepiting. Anehnya, walaupun kita dikasih kepiting yang masih ada capitnya, gak dikasih alat pemecah dan tanganku gak kuat, aku makan kepalanya doang.

Kami melanjutkan perjalanan ke tempat beli oleh-oleh, aku memutuskan untuk tetap di bis saja. Aku ngecek hp, aku kaget, HAH Jakarta gempa, tapi disini gak berasa jadi aku kurang peduli dan lanjut liat hp.~~
Orangtuaku kembali, lalu aku tidak tahu alasannya apa, (kayaknya karena masih banyak yang belanja) tapi kami menumpang mobil teman ayahku untuk kembali ke hotel, lalu tiduuur.

Tur... Sendirian Aja Deh Bali 3 Agustsus 2019

Umi I never, ever want to do something like this EVER again.

Pagi.... Setelah kemarin jalan-jalan ke pantai Pandawa, hari ini aku akan ikut tur lagi! Kali ini kami akan pergi ke Nusa Penida! Karena kami berangkat pagi  kami minta dibungkuskan sarapan oleh hotel.

Sekitar jam 6 pagi kami berangkat ke tempat perkumpulan, (tempat naik bis) mata masih berat, aku makan saja beberapa kue yang dikasih hotel. Kami sampai di tempat bis, lalu berangkat menuju pelabuhan (aku kurang ingat jam berapa). Kami menunggu kapal, lama.... (ada yang telat juga) Lalu berangkat ke Nusa Penida!


Kelingking Beach
Aku tidur selama di kapal, setahuku perjalanannya 30 menit, sampai disana kami dijemput beberapa mobil yang akan mambawa kami ke 4 tujuan, Kelingking Beach, Angels Billabong, Broken Beach, dan Crystal Bay. Perjalanannya lumayan jauh, sekitar 30 menit per tujuan. Tujuan pertama kami adalah Angels Billabong dan Broken beach karena lokasinya sama, tapi tujuan utamanya Angels Billabong. Tempatnya, bagus semacam tebing menghadap laut. Pemandangannya indaaah sekali, dan bagian paling keren adalah, ada semacam lubang di salah satu sisi tebing, kami seharusnya menjauh dari sisi itu. Karena bila ombak cukup besar, BYAAAR, air yang masuk dari lubang bisa mengenai batu didekat tempat berjalan (untung bukan di sisi tempat kita berjalan, kalo kena, bahaya tuh). Kami disuruh kembali ke mobil, EH?! Gak berenang dulu, KOK LANGSUNG BALIK, BARU FOTO-FOTO DOANG.

Ternyata turnya memeng gitu, ke satu tempat, foto-foto, balik mobil, tempat lain foto-foto dst. AAAAAH. kami berhenti sebentar untuk makan siang, lalu melanjutkan perjalanan ke Kelingking Beach. Kelingking Beach tidak bisa diakses secara langsung, perlu trekking selama kurang lebih 30 menit untuk mencapai lokasi. Aku sudah mau turun ketika ibuku menyuruhku untuk menunggu dan menanyakan sesuatu kepada tour guide......... Yak, gak cukup waktunya untuk turun, kami foto-foto LALU PERGI LAGI.

Perjalanan lagi.....

Akhirnya sampai ke Crystal Bay! Tidak sebagus yang lain tapi yah, paling gak bisa main air disini
Tour guide: Karena perlu mengejar kapal kembali, kita hanya bisa menghabiska waktu 30 menit disini!
.......AAAAAAAAAH
kami naik kapal lagi, sampai di pelabuhan sekitar jam enam sore, kami pesan taksi online. Karena rombongan tur yang lain entah bagaimana masih ada stamina dan memutuskan untuk beli oleh-oleh. Kami kembali ke hotel, istirahat, sholat, lalu tidur, hari itu aku menyadari sesuatu. Aku benci banget ikut tur! Diatur-atur terus, mending travelling sendiri aja.


 


Diserang Harimau! Bali 31 Juli 2019

Setelah perjalanan satu setengah jam, akhirnya aku sekeluarga sampai di Bali. Kami sudah ditunggu shuttle hotel, baru sampai aku langsung menyadari sesuatu, nyaris tidak ada orang Indonesia! Sebagian besar orang eropa, ada jugaorang China dan Korea, orang timur tengah juga ada. Tapi selain pegawai hotel aku samasekali tidak melihat orang Indonesia! (wow)

Sampai di hotel kami mandi taruh barang, hanya sempat beristirahat sebentar, tanpa sempat makan siang, kami sudah bersiap menuju tujuan pertama kami, Bali Safari! Karena kami belum makan siang kami memutuskan untuk berhenti di warung sate, sayangnya aku lupa namanya apa, padahal enak dan yang paling penting, Halal..

Setelah perjalanan sekitar satu jam, kami sampai disana. Ternyata kami datang terlalu cepat, kami perlu menunggu sekitar 15 menit, sebelum safari nya dimulai kami dibolehkan menonton elephant show (semacam drama, bagus banget deh). Elephant show selesai kami diminta kembali, tapi kami meutuskan untuk melihat-lihat dulu hehe.... Kami keliling beberapa exhibit, tempatnya agak kecil, tapi rapi sekali, informasinya lengkap, dan bersih banget! Puas berkeliling, kami kembali lalu menunggu di vip lounge. 

Beberapa belas menit menunggu kami diminta untuk naik trem menuju taman safari. Sebelum safari night (kegiatan utama) kami akan melakukan safari walk. Sampai sana kami briefing sebentar (tidak boleh menyentuh hewan dsb). Bersama guide, kami keliling-keliling beberapa tempat, melihat gajah dikasih makan, dan banyak lagi.

Tapi ada 2 exhibit yang aku sangat senang ketika mengunjunginya, yang satu adalah exhibit komodo (jelas).
Kami melihatnya dari semacam balkon, aku agak merinding gitu. Kalau komodo nya bisa manjat gimana ya? Hiii mkirin saja bikin bulu kuduk berdiri! Dan exhibit kesukaanku yang satunya adalah exhibit harimau putih! Salah satu alsannya adalah yah, karena aku belum pernah melihat harimau putih.

Setelah keliling-keliling kami naik trem lagi, lalu kami diminta menunggu. Menunggu beberapa menit, datang sebuah truk. (truknya bisa dilihat di kanan ini)
Sang guide menjelaskan bahwa kita akan naik truk ini selama safari night (wah)

Setiap truk diisi oleh 8-9 pengunjung, 1 guide, 2 orang asisten kami harus menunggu truk selanjutnya. Dari dalam truk kami melihat berbagai macam binatang, kami melihat kuda nil berendam, ada jerapah, zebra, kami bahkan memberi makan gajah! Lalu kami berjalan agak lama, belum ada binatang, para asisten memberikan kami sayur untuk memberi makan hewan, tapi kali ini aku melihat mereka mengeluarkan daging. Oh? Dari kegelapan tiba-tiba muncul singa, AAAAH, kaget bangeeeet.

Kami jalan lagi, asisten mengeluarkan daging lagi, aku siap untuk apapun yang keluar (gak sih). Ada harimau, tapi aku tidak menduga ini. Harimau nya lompat ke atas truk!?! AAAAAH, truknya goyang, ibuku teriak-teriak, (wkwkwk). Akhirnya truknya berjalan pergi, safari nya selesai....

Kami naik trem menuju restoran, makan malam kami barbeque, ada bermacam-macam daging, ada ayam, sapi, ikan, bahkan babi pun ada tentunya gak aku makan ya (sekedar info, untuk yang babi tempat masak/alat masak semuanya berbeda, jadi yang lain tetap halal). Dan yang paling mengejutkanku, barbeque sayuran pun ada! (Ibuku doang yang ngambil wkwkwk)
Setelah puas makan. Kami menonton african fire show, (lebih simpelnya, orang main api) nontonnya agak ngeri gitu, kalau ada yang kelempar gimana ya?

Kami senang sekali, tidak terasa malam sudah larut, aku tertidur pada perjalanan pulang menuju hotel.







Tuesday, August 6, 2019

Berenang.... Bali 1 Agustus 2019

Setelah tadi malam menikmati Safari Night. Hari ini kami memutuskan untuk jalan-jalan di pantai dekat hotel dan berenang saja. Aku tidur lagi setelah sholat Shubuh dan ngaji. Lalu aku makan nasi pedas khas Bali lengkap dengan ayam Betutu dan sate lilit, seharusnya aku lebih mengantisipasi, namanya nasi pedas benar-benar pedas!

Hari itu, tidak banyak hal yang aku lakukan, setelah sarapan, aku memutuskan untuk jalan-jalan. Kami tinggal di sebuah resort tepat di depan pantai (beach front) di daerah Kuta. Kami jalan-jalan agak lama di pantai depan hotel. Adik-adikku memutuskan untuk main pasir, selama aku berenang. Aku berenang saaangat lama. Adik-adikku sampai bosan main pasir dan memutuskan untuk ikut aku berenang. Sampai ayahku pulang conference pun aku masih berenang. (betah banget di air wkwkwk)

Sekitar jam 6 sore, aku akhirnya memutuskan untuk selesai berenang, mandi, lalu makan ayam sambal matah sambil menikmati sunset. Tiba-tiba, ada segerombolan anjing mendekati kami, mau ikut menikmati sunset kali ya, wkwkwk untungnya, ada petugas security datang mengusir anjing-anjing itu.

Selesai makan, tidak terasa, langit sudah gelap...






Tuesday, July 30, 2019

Snorkling, Ecoethno 27 - 28 Desember


Pagi hari di Menjangan, sunrise nya indah sekali. Jadi gak pengen pulang, pagi ini kami berangkat snorkeling, kami snorkeling di sekitar trumbu karang. Snorkeling disana rasanya agak unik, kalau di sekitar terumbu karang, banyak ikan, warna warni, indah sekali. Tapi, lewat sedikit dari terumbu karang.... Laut lepas, dalam banget, gelap pula. Sereeeem, dari tempat snorkeling, kami pindah tempat berenang ke sebuah penangkaran hiu. Jadi berenang dengan hiu gitu deh..... Tapi air disana kotor, kulitku iritasi. :-( Selesai snorkeling, kami semua, meninggalkan pulau Menjangan, karena besok kami semua pulang.


Siang harinya kami naik kapal sampai ke Bangsring, Jawa Timur. Kami check in di hotel, lalu pergi beli oleh-oleh (cari yang murah, wkwkwk). Nah, disini ada tragedi yang, cukup mengerikan. Reguku yang beranggotakan 6 orang dibagi ke dua kamar (3 - 3) nah, dua anggota reguku yang sekamar denganku dua-duanya sedang sakit. Yah, tidak terlalu penting lah, tapi, ketika itu aku mau lagi ngobrol lalu hendak mengambil sesuatu yang ketinggalan di kamar. Terus... Aku melihat. aaaaaaah!!! Sssstt... Ini aib juga jangan dibicarakan. Long story short aku mengambil sleeping bag lalu mengungsi di kamar sebelah.

Malamnya aku ditugaskan untuk mengerjakan sebuah presentasi. Dan karena komputernya dipakai terlalu lama oleh kelompok sebelumnya (biasa, cewek, jadinya jelek pula, wkwkwk) kami hanya punya waktu sepuluh menit untuk menyiapkan presentasi, alhasil klik, klik, klik, jadilah semacam kolase foto-foto perjalanan. Sehabis presentasi, kami pergi tidur. Paginya kami semua naik pesawat kembali ke Jakarta lalu berpisah. Menunggu untuk bertemu lagi di Ecoethno selanjutnya                       



Berasa Di Afrika! Ecoethno 26 Desember

Kami bangun pagi-pagi, sarapan pake roti dan telur rebus, lalu bersiap pergi menuju pulau Menjangan! Setelah sebagian besar orang sudah selesai packing, ada beberapa yang memutuskan untuk tinggal di wisma untuk mandi dsb. Aku dan beberapa temanku memutuskan untuk keliling-keliling taman nasional Baluran.

Ketika berjalan disana benar-benar berasa seprti di Afrika! Ada banyak rusa, kerbau, tinggal kurang singanya aja hihi. Kami berjalan selama bebrapa puluh menit, terus kami sampai di pantai Bama, sebenarnya pantainya biasa saja. Yang berbeda adalah, banyak monyet! Di mana-mana ada monyet berkeliaran, di warung jualan, di pantai, malah ada yang lagi main air, unik sekali. Bahkan, ketika kita sedang main bola, ada monyet ke tengah-tengah, mau ikut main kali ya.

Pulang dari pantai kami langsung bersiap-siap. Pindah lokasi lagi, kali ini ke pulau Menjangan, Bali (yeeeey kita ke Baaaali). Menjangan pulaunya baguuuus sekali, pasirnya putih, banyak tumbuhan, bahkan ada beberapa rusa. Kami main-main di Menjangan, ngobrol-ngobrol, pokoknya bonding lah. Tidak terasa, sudah waktunya makan malam, kami makan ikan bakar. Rasanya enaaaak sekali. Selesai makan malam, kami ngobrol-ngobrol lagi, ada yang main kartu juga. Tidak terasa, malam sudah larut. Kami dipanggil kakak- kakak lalu disuruh tidur

Kawah Ijen Ecoethno 23 - 25 Desember

Sampai juga, Ecoethno, nama eventnya kira-kira bakal gimana ya? Apakah akan seru? Atau membosankan? Kita lihat nanti, para peserta mulai berkumpul, kami dibagi menjadi beberapa regu. Aku berkenalan dengan teman-teman seregu, Ara, Charta, Samudra, Rangga dan satu lagi siapa aku lupa namanya wkwkwk. Setelah saling berkenalan, packing ulang barang, sarapan dsb. dsb. Kami berangkat naik pesawat menuju Surabaya! Ini pertama kalinya aku naik pesawat tanpa orangtua, rasanya gaada bedanya. Kami makan malam di Surabaya lalu pergi ke Banyuwangi naik bis (perjalanan ke banyuwangi dari jam 10:00 malam sampai jam 5:00 pagi).

Kami berhenti di sebuah masjid di Banyuwangi untuk sholat Shubuh dan sekalian membeli bahan makanan. Di dekat masjid ada pasar dan kami kembali dipisah menjadi kelompok-kelompok untuk membeli makanan. Kelompokku membeli bahan makanan yang, yah, lumayanlah, pop mie, kornet, telur, nasi dan sedikit bumbu. Kami melanjutkan naik bis sebentar lalu naik truk menuju ke Ijen.

Sampai disana kita beres-beres bikin tenda lalu masak. Selesai masak, kami yah, makan, ngobrol-ngobrol sambil main. Nah, malamnya, ketika sebagian besar orang sudah tidur, aku dan teman-temanku masih mengobrol di sekitar api unggun. Tiba-tiba ada teman sereguku yang keluar dari tenda, berjalan ke arah kami, lalu berhenti di pohon di sebelah api unggun, ngapain ya? eh??! EH!!?!? (kejadian ini tidak usah dibicarakan karena mengandung aib). Melihat kejadian aneh itu kami memanggil kakak pembina, yang membangunkannya lalu menyuruhnya kembali ke tenda. 

Jam 3 pagi, waktunya berangkat ke kawah Ijen! Dingin sekali, kami naik, trail Ijen ternyata susah juga. Selama 4 jam kami naiik naiik naiik sampai ke puncak gunung. Sampai disana, kami diminta menunggu regu yang tertinggal di belakang, banyak yang bilang tinggalin aja (aku) tapi gak boleh sama kakak pembina nya. ternyata kami sudah telat, blue fire nya sudah gak ada, tapi kawah belerangnya masih sangat menarik untuk dilihat. Nah ketika sudah waktunya turun, aku pingin ke toilet, tapi antriannyaaaa..... menguji kesabaran banget, pipis di balik semak aja kali ya? Karena ngantri di toilet terlalu lama alhasil aku agak telat turun dari Ijen wkwkwk. 

Sampai bawah kami makan siang lalu bersiap menuju ke Baluran. Packing selesai, perjalanan panjang lagi ke Baluran. Sampai disana karena sudah sore, kami langsung mulai masak untuk makan malam. Berhubung kompornya cuman 2 dan kakak-kakanya gak mau ribet, kita makan malamnya digabungkan, semua bahan makanan dan bumbu dicampur sekali masak, ternyata...... enak juga. Setelah makan malam kita memutuskan untuk ngobrol-ngobrol sebentar lalu tidur. 






Monday, July 29, 2019

Batu.... Ecoethno Sulawesi 1-2 Juli

Perasaan baru kemarin pulang dari Malaysia, sekarang berangkat lagi ke Sulawesi, hhh, lelah. Dini hari aku dan ayahku sudah berangkat ke bandara, takut jalanan macet. Tapi, kami datang terlalu cepat, jadi harus menunggu. Capek deh, sekitar 1 jam menunggu, akhirnya mulai ramai juga, aku agak kaget ketika kami mulai memasukkan bagasi dan mengecek tiket pesawat. Kok dikit banget orangnya?! Menunggu sebentar lagi, pesawat berangkat. Setelah perjalanan yang cukup panjang, sampai juga di Makassar!

 Di Makassar, aku baru tahu, ternyata rombongan yang ikut Ecoethno dibagi 2, oooooh jadi begitu, pantas yang aku temui di bandara sedikit. Sambil menikmati sarapan, kami menunggu rombongan Bandung.

Naik bis selama beberapa jam, lalu menyambung dengan perahu sekitar 30 menit, kami sampai di Kampu Karst Ranmang-Ranmang (itu namanya susah banget di ingat aku harus liat itenerary dulu). Disana, ada BANYAK sekali (termasuk aku) yang berkomentar begini "ini kan cuman batu, apa yang menarik sih?" 

Siang, sebagian besar tidur, aku dan beberapa temanku ada yang main kartu, dan ada juga yang memutuskan untuk berenang. Ternyata airnya cuma sedalam lutut! Ada yang sudah lompat, kakinya doang yang masuk, langsung diketawain.

Sore, kami pergi ke gua Karst, ini menurutku agak, yah mengecewakan guanya kecil (aku sampe gak bawa kamera taku kena dinding), aksesnya susah, perlu manjat tali dulu, kesana nya perlu jalan jauh, bayar pula! 

Kembali dari gua, sudah menjelang malam jadi kami memutuskan untuk istirahat/main kartu saja lalu tidur.

Paginya, kita sholat Shubuh/packing, lalu berangkat ke Bira, pelabuhan menuju Selayar, tujuan utama kita ada di Bira. Karena sudah menjelang Maghrib, kami menginap dulu semalam di Bira sebelum menuju ke Selayar.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

Snorkeling! Ecoethno Sulawesi 3-4 Juli

Pagi di Bira, kami mandi/siap-siap berangkat menuju pelabuhan. Jam 9:00, kapal berangkat menuju Selayar, atau lebih teapatnya pelabuhan Pamatata, naik kapal, aku mengingat sesuatu, aku kan mauk laut. Hadeuh, pusing, perjalanan 2 jam berasa seperti 2 abad.

Dari Pamatata kami melanjutkan naik bis menuju kota Benteng, tempat kita menginap, untung aku gak mabuk darat. Jam 12:30, kami check in di mess, makan siang, lalu berangkat lagi menuju pantai Punagaang. Pantai ini, di dermaga nya ada semacam jumping board, (yang dipakai buat lompat itu lhoo) kami main di pantai sampai puas. Tidak terasa sudah hampir maghrib dan kami perlu kembali ke wisma.

Di wisma, kami bersih-bersih, makan, sholat, nah hari ini kami disuruh tidur cepat karena besok mau pergi snorkeling seharian. Ini tidak berakhir baik, disuruh tidur cepat..... Sebagian besar malah tidurnya diatas jam 12.

Paginya, setelah sholat Shubuh semua sudah disuruh pakai baju berenang, kami akan pergi ke beberapa spot snorkeling berbeda yang bagus semua.Kami menuju spot Bayangkara, tempat snorkeling pertama kami.

Seru juga, koralnya berwarna-warni, ikannya banyak, bahkan ada ubur-ubur kecil transparan, tidak menyengat, imut sekali. Kami juag mencoba diving, tapi tidak secara langsung. Selang pernafasan di tangki oksigen nya ada 2. Lalu kami berpegangan saja kepada sang instruktur diving. Agak deg-degan tapi seru deh pokoknya! Sayangnya aku lupa siapa nama instruktur diving nya. 

Setelah puas diving, kami mengunjungi beberapa pantai lagi yang tidak aku ingat. Lalu, kami pergi ke sebuah gua, gua ini secara tidak langsung menyambung dengan laut jadi terisi air. Airnya beniiiing sekali, bagus banget untuk difoto. Sayangnya aku tidak bawa kamera ke sana karena trek nya melewati hutan dan cukup susah. Terus kami berhenti di sebuah desa pinggir pantai untuk makan siang. Dan MAKANANNYA ENAK SEKALI, ada ikan, cah kangkung, dan yang paling enak adalah kerang!

 Perut kenyang, kami minum kelapa muda lalu melanjutkan perjalanan. Destinasi terakhir, pantai Sunari. Kami menghabiskan sore disana, sambil main bola, main kartu, lalu kami dipanggil agar berkumpul, ternyata, di pantai ini kita akan melepaskan bayi penyu! Bayi penyu nya imuuut sekali ketika dilepaskan, sebagian besar langsung ke laut. Tapi ada juga yang kebingungan dan malah muter-muter pantai. Pokoknya imut banget deh! Kami makan malam disana lalu menyalakan api unggun. Setelah hari yang melelahkan, ini the best deh!