Monday, October 14, 2019

Raudhah Tempat Doa Diijabah Madinah 6 - 7 Oktober 2019

Setelah perjalanan panjaaaaaang dari Mekkah akhirnya aku sampai di Madinah/ Selesai check in di hotel kami satu tur grup langsung menuju Masjid Nabawi.

Selesai jamaq Maghrib - Isya di Nabawi kami diberi pilihan, untuk istirahat di hotel atau menuju ke Raudhah. Oh iya penjeleasan sedikit, Raudhah adalah tempat diantara mimbar dan rumah (sekarang makam) Rasulullah SAW, kalau shalat 2 Rakaat disana pahalanya berlipat ganda, dan kalau berdoa disana kemungkinan doa diijabah (terkabul) sangat besar.

Satu grup langsung kompak semua ingin ke Raudhah dulu, kami sholat 2 rakaat disana lalu berdoa, terus pergi tidur.

Paginya, kami tur keliling Masjid Nabawi, sekaligus pergi ke pemakaman Baqi, tempat dimana banyak sahabat dikuburkan, dan juga beberapa anggota keluarga Rasulullah SAW. Tempatnya ya.... Kayak makam, di pasir gitu, tidak ada yang terlalu unik. Kami juga mengunjungi makam Rasulullah SAW, lalu Abu Bakar dan Umar r.a. Aku terharu, aku bisa berdidri didepan makam orang-orang paling hebat dalam sejarah Islam.

Hari itu aku Shalat 5 waktu disana, Shalat disana tuh, gimana ya, seperti  masjid biasa tapi, gedeeeee banget. Agak bikin merinding gitu dan juga ya, pahalanya seribu kali lebih banyak daripada shalat di masjid lain (kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha ya).


Ziarah, Madinah 8 Oktober 2019

Setelah kemarin keliling Masjid Nabawi, kali ini kami akan berkeliling Madinah. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, makam para sahabat, bakal menyenangkan nih!

Jadi, tujuan pertama kami adalah Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW, masjidnya putih, besar dan memiliki menara-menara yang menjulang tinggi, bisa dilihat di foto kanan ini.

Tujuan selanjutnya adalah daerah Uhud, tempat terjadinya perang Uhud. Kami juga ditunjukkan Jabal Rumat, tempat Rasulullah SAW memposisikan pemanah ketika perang Uhud. Histori sedikit, Rasulullah SAW memerintah para pemanah untuk tidak turun dari bukit sebelum disuruh apapun yang terjadi tapi, melihat pasukan musuh lari dan banyak harta rampasan tertinggal, mereka turun. Alhasil, muslimin diserang dari belakang dan mengalami kekalahan. Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah, jangan langgar perintah Rasulullah SAW.

Setelah itu, kami ziarah ke makam, lebih tepatnya makam syuhada Uhud. Nama tempatnya sudah menjelaskan, disni adalah tempat dimakamkannya Hamzah r.a paman Rasulullah SAW. Disitu juga ada sebuah masjid, aku masuk kesana ketika masuk ke masjid ini aku menyadari sesuatu. Walaupun ini bukan masjid yang terkenal, tetap ada air zam-zam. Itu yang aku sadari, bahwa dari yang aku lihat hampir semua masjid disini dilengkapi dengan air zam-zam, unik ya.

Dari situ, kami pergi ke kebun kurma, ya kebun kurma, aku semangat untuk turun tapi sayangnya kita gak ke kebun kurmanya, ke toko oleh-oleh doang. Yahelah, alhasil aku diam saja di bis selama orangtuaku turun membeli ohel-oleh.

Perjalanan ini menyenangkan sekali, sayangnya, besok aku akan kembali ke Jakarta


Jakarta Aku Kembali 9 Oktober 2019

My time has come, hari ini aku, Syauqi akan kembali ke Jakarta setelah Umroh, ke masjid-masjid ternama, ziarah, hari ini aku akan kembali.

Aku naik bis dari Madinah menuju Jeddah (bandara), prjalanan panjaaaaaang sekali, 6 - 7 jam naik bis, kalau di Indonesia mah masih agak seru, bisa melihat pemandangan, disini... Menyedihkan, hampir seluruh perjalanan, pasir... pasir... kadang ada gunung... terus pasir lagi, agak membuat stress. Rest area juga hampir tidak ada, aku salut deh sama supirnya wkwkwk.

Kami pergi ke sebuah masjid untuk beristirahat sebentar dan jamaq Maghrib Isya, namanya Masjid Qisas, kenapa dinamakan seperti itu, karena agak ekstrim maka aku tidak ceritakan, artikel berkaitan bisa dilihat disini. Oh iya, ada sesuatu yang unik dari Masjid Qisas, karena banyak jamaah Indonesia yang lewat sini penjual disini bisa berbahasa Indonesia, bahkan ada yang menjual bakso!

Dari Masjid Qisas bis kami berjalan menuju pusat perbelanjaan, kalau di Indonesia ibaratnya Tanah Abang (bisa nawar) tapi lebih kecil dan rapi, dan juga lebih sepi. Karena (jelas) aku tidak suka belanja aku lebih memilih untuk menunggu di bis.

Dari pusat perbelanjaan, bisnya berjalan lagi, kali ini menuju Bandara King Abdulaziz.

Sunday, October 13, 2019

Serasa Ayam Geprek Makkah 6 Oktober 2019

Yak, hari ini aku akan mencoba mencium Hajar Aswad, Insya Allah.

Sehabis Subuh aku berangkat menuju Masjidil Haram (aku Subuh di hotel menemani adik-adik yang masih tidur). Tadinya aku dan ayahku berangkat niat mencium Hajar Aswad, tetapi... ada sesuatu yang ingin kucoba dulu. Aku pengen naik ke lantai paliiiiiiing atas Masjidil Haram, lalu Thawaf. Aku dan ayahku tidak menduga, bahwa Thawaf diatas jauuuuuuuuuh sekali. Satu putaran hampir satu km, pada putaran ke... 3  seingatku kami meutuskan untuk berhenti. Kejauhan! Ini mah, sama aja kayak lari di stadion. 

Aku turun dari atas, lalu mencoba mencium Hajar Aswad, SEMANGAT. Pada akhir putaran kelima kami bisa mengusap Rukun Yamani, lalu melihat Hajar Aswad tidak terlalu ramai. Kami berjalan mendekat, penuh, sabar, walaupun lama tapi kami tetap bergerak kedepan, pelan, pelan, makin dekat makin sesak. Ketika sudah sangat dekat rasanya benar-benar seperti ayam geprek, gepeng tulangnya kayak mi. Akhirnya, setelah berjuang aku berhasil mencium Hajar Aswad, yey. Lalu aku dan ayahku mencoba untuk keluar, aku kira bakal susah, tapi ternyata langsung aja gitu... sret sret sret orang-orang yang mendesak masuk menarik kami keluar. Dari situ kami menyelesaikan Thawaf. setelah Shalat jamak Dhuhur Ashar kami meluncur ke Madinah!

Shalat Jumat di Masjidil Haram... Tapi Makkah 4 - 5 Oktober 2019

Hari itu aku bersemangat, sholat Jumat di Masjidil Haram! Kapan lagi datang kesempatan seperti ini, pahalanya berlipat ganda. Aku juga sangat ingin tahu, kalau disini tema khotbahnya apa ya?

Kami berangkat sekitar jam 10:00 dengan niat mau Thawaf dulu. Tapi ternyata.... masjid sudah penuh, dan puanaaas banget. Jadi kami mencari tempat duduk dan menunggu, lama. Setelah akhirnya mulai khotbah aku menyadari sesuatu.... Sesuatu yang harusnya sudah kusadari dari lama. Aku kan gak bisa bahasa Arab dan yah, pupuslah harapanku memahami khotbah Masjidil Haram (padahal kayaknya bersemangat banget gitu) 😥. Sisa hari berlanjut normal, makan siang, kembali untuk Ashar dan tidur cepat setelah Isya karena besok tur Makkah.

Yak, tur Makkah, hari ini kami akan pergi mengelilingi tempat-tempat bersejarah di Makkah. Aku sudah bersemangat, tapi.... Namanya berangkat ikut tur grup hampir pasti ada hambatan, kami perlu nungguin satu orang yang liftnya gak dateng-dateng, hadeuh... Cek ulang... ok lengkap semua orangnya, BERANGKAT! 


Yang pertama kita kunjungi adalah Jabal Tsur atau gunung Tsur, yang didalamnya ada Gua Tsur, yang Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. gunakan untuk bersembunyi ketika hendak hijrah ke Yastrib (nantinya dinamakan Madinah). Sayangnya, kita gak bisa naik, foto-foto doang di lapangan parkir gitu, soalnya gunungnya tinggi banget. Tujuan selanjutnya, Jabal Rahmah, tempat Adam as. dan Hawa bertemu lagi setelah diusir Allah dari surga. Jabal Rahmah bentuknya seperti bukit gitu. Tadinya sih mau naik ke puncak tapi kok sini panas banget? Perasaan dimana-mana matahari kagak berubah. Dibandingkan panas disana matahari Indonesia berasa dingin hehehe.






Kabah.. Kukira Cuma Impian Makkah 3 Oktober

Setelah bertahun-tahun, rasanya seperti mimpi aku benar-benar disini. Dari kecil belajar tentang Ka'bah tidak kusangka aku dapat melihatnya dengan mata sendiri.

Pertama kali memakai kain ihram rasanya aneh sekali, apalagi di pesawat. Karena tidak pakai pakaian dalam rasanya  gimana gitu, banyak ventilasi. Sesampainya di Jeddah karena tertarik aku coba menghirup nafas dalam-dalam. Udaranya gimana ya, karena sebentar lagi musim dingin panas-panas lembab gitu, ga berdebu seperti dugaanku. Setelah perjalanan naik bis yang cukup lama kami sampai di Makkah lalu beristirahat di hotel sebentar. Lalu kami mulai menjalankan ibadah Umroh.

Sampai Masjidil Haram aku agak syok, besar sekaliiiii (bahkan sampai hari terakhir di Makkah pun aku belum tahu seluruhnya seperti apa). Lalu kami masuk. Akhirnya setelah dari kecil mempelajari Ka'bah, kesampean juga aku lihat Ka'bah. Lalu thawaf, aku masih saja memerhatikan Ka'bah. Ada 2 hal yang menarik perhatianku, kain kiswah Ka'bah apakah benar-benar emas dan yang paliiiing menarik adalah Mizab (talang air Ka'bah) hah? Ka'bah ada talang air? Aku agak kebingungan. Alhamdulillah kebingunganku terjawab ketika beberapa hari setelahnya turun hujan. Ternyata walaupun gurun disini tetap hujan ya.

So eniwei, kami melanjutkan Umroh, Thawaf, minum zam-zam, lalu kami memulai Sa'i. Aku kaget, eh enggak kaget banget, ternyata bukit Safa dan Marwah bersebelahan dengan Masjidil Haram. Waw, aku kira perlu naik bis gitu wkwkwk. Lalu kami menyelesaikan Umroh dengan Tahallul (potong rambut) langsung saat itu juga di Marwah menggunakan gunting, lalu jalan menuju barbershop untuk cukur gundul.

Setelah itu, kami kembali ke hotel, beli eskrim, aku ingat saat itu adalah aku bersemangat untuk Jumat besok, kalau di Masjidil Haram khotbahnya gimana ya?