Saturday, December 21, 2019

Auranya Aja Udah Beda, USM

USM, atau Universiti Sains Malaysia, cerita tentang bagaimana aku kesini cukup panjang. Intinya, semacam survei lokasi lah, kan siapa tahu aku tertarik untuk kuliah kesini.

Aku dan keluargaku berjalan berkeliling, sempat bertanya tentang beberapa hal juga. Universitasnya menurutku baguus banget. Luas, besar dan sangat rapi, kendaraan yang lalu-lalang hanya mobil dan bus khusus kampus. Dan yang jalan tuh hanya mahasiswa, gak ada pedagang masuk, apalagi angkot. Memang ya, universitas bagus itu beda, universitas ini masuk ranking 165 di dunia menurut  QS Top Universities dan ranking 601-800 di times higher education (THE). Aura disini aja udah beda aura-aura pinter gitu wkwkwk.
Halte bis kampus

Lalu setelah berkeliling sebentar lagi aku juga menyadari sesuatu yang lain, fasilitasnya lengkap banget. Di setiap fakultas ada halte bis, ada banyak tempat makan juga. Ternyata... setelah semua hal keren itu, setelah sampai di rumah aku diceritakan oleh ibuku sebuah detail yang ternyata belum ku perhatikan dan membuatku kaget dan kagum. Ternyata, tidak ada orang yang main handphone! benar-benar Tidak ada gak kayak warga +62 nih yang dikit-dikit buka hp, disana orang jalan ya jalan gak sambil pegang hp, fokus. Gak ada ceritanya nungguin makan sambil main hp, jadi gini ya, mentalitas orang pinter wkwkwk.

Dari berkeliling sebentar di USM, aku menyimpulkan bahwa tempat ini bisalah jadi salah satu opsi tempat kuliah, diantara beberapa pilihan lain, dan kampus-kampus lain yang pernah kami kunjungi/survey.
(Sekarang pertanyaanya kira-kira aku sanggup ga ya ke sini?  hehehe. InsyaAlloh bisa lah ya)







"Lah Kok Monyetnya Sampai Sini" Penang National Park

Penang National Park, banyak sekali yang bisa dilakukan disini.

Ada pantai yang ada penyunya, ada beberapa bukit juga, tapi adik-adikku lebih tertarik melakukan satu hal, maen pasir. Alhasil, kami pergi ke monkey beach. Pantainya sendiri bagus banget tapi tidak terlalu banyak hal unik, monyet doang normal lah. Demi tidak kebosanan nemenin adik-adik main pasir 2 jam. Kami berencana pergi trekking ke mercusuar (kalau bahasa Malaysia nya "rumah api") yang ada di pulau itu. 

Papan informasi rumah api
Nanjak gaes
Kami mulai berjalan dari papan informasi. Aku berpikir, ah 1 koma 2 kilo biasa aja ini mah.....Kenyataannya, satu kilo sih satu kilo tapi nanjak bingits ampir vertikal hehehe. Nanjaknya kagak berhenti, dari satu tangga ke tangga lainnya, baru 300 meter kami sudah terengah-engah. Kami seringkali istirahat dulu, lalu lanjut lagi, capek lagi, istirahat lagi. Waktu istirahat kami sempat buka cemilan.. Lagi enak-enaknya ngemil entah darimana tiba-tiba ada monyet muncul kayaknya dia mencium bau makanan kami. Hmm, tanpa ngeliat si monyet yang ngikutin kami bergegas lanjut jalan aja sambil megangin tas kenceng-kenceng. Akhirnya monyetnya bosan dan pergi.  Setelah beberapa ratus meter, ibu dan adik-adikku balik kanan kembali ke pantai karena kecapekan. Aku dan ayahku terus jalan lagi rinse and repeat dan akhirnya...kita sampai!
Laut dilihat dari mercusuar
Penang Hill

Wah pemandangannya.....dari atas sini terlihat ternyata di lautnya ada semacam gradasi warna. Makin jauh dari pantai warnanya makin gelap, wuah keren banget. Ya, lumayan worth it lah kita ngabisin aer satu botol.

Eksis dulu sama monyet
Tiba-tiba aku mendengar ada yang berjalan di sampingku dan ayahku. Hah apaan tuh, perasaan tadi naik berdua doang. Ternyataaaa ada lagi tuh monyet.... "AaaaaAAAaaAaAAAH kok monyetnya sampai sini?!?". Kliatannya dia masih tertarik sama barang-barang kami. Ah, udah diikutin gini sekalian dimanfaatkan saja, terus kita jadinya foto-foto sama monyetnya. Abis tu aku dan ayahku berlarian turun kabur dari mercusuar dan si monyet. Kami tiba di pantai sambil ngos-ngosan... lanjut menemani adik-adikku main pasir. Dasar monyet...:)

Kereta Langsung Keatas Gunung, Penang Hill

Antriannya mengintimidasi 
Ketika sedang membuat itinerary aku sempat terkejut melihat ini "wah, keretanya langsung keatas gunung? harus dicoba nih!" Kapok terkena antrian panjang pada sabtu sore, (panjaaaang banget, kaya ibu-ibu ngantri kalau ada diskonan di supermarket) kami datang senin pagi. Beberapa puluh menit setelah tempatnya buka langitnya masih agak gelap. Dan sudah sepagi itu pun masih ada yang ngantri naik kereta (walau gak banyak sih). 
Nanjaaaak

setelah medapatkan tiket, kami menuju ke keretanya, lalu aku melihat rel keretanya... HEH, INI NANJAK GINI MOBIL AJA GAK BISA KERETA GIMANA??? Setelah perjalanan dua puluh menit yang cukup menegangkan, sampai juga di atas Penang Hill. Aaaah..serem juga tadi, kalo keretanya gak kuat gimana ya?



Kotak pos kuno
Sebelum mulai menceritakan hal yang aku alami, ada hal yang lumayan disayangkan disini. Aku perlu mengejar jadwal pesawat jadi tidak sempat keliling terlalu banyak, hanya muter-muter naik buggy saja :( Padahal ada banyak sekali hal menarik disana, bisa trekking ke hutan, makan-makan, atau bahkan melihat bangunan-bangunan bersejarah...On the bright side, pemandangan disini bagus banget. Satu Penang kelihatan, eh jangankan satu Penang, mainland Malaysia pun keliatan. Rasanya kayak udah di atas awan (eh padahal cuman beberapa ratus meter). Oh iya, sedikit sejarah tentang Penang Hill, awalnya bukit itu tuh semacam komplek perumahan pada zaman penjajahan Inggris. Untuk memudahkan transportasi  naik turun gunung dibuatlah kereta dan karena unik dijadikan tempat wisata. Aku kira tuh kereta cuman buat menarik perhatian turis aje. Bahkan, sampai sekarang masih ada beberapa hal peninggalan Inggris loh... ada rumah, kotak pos dsb.

Dan itu adalah pengalamanku yang (lumayan pendek) di Penang Hill, ada banyak yang aku belum kesampean nyoba, tapi pokoknya tampatnya bagus dan recommended banget deh.

Nasi Kandar: Warteg 2.0

Nasi Kandar, makanan khas Penang, dan hal menarik pertama yang aku tuju di Penang. Karena mau makan Nasi Kandar yang best of the best, kami langsung menuju Nasi Kandar Deen's Maju, nasi Kandar paling enak di Penang. Deskripsi sedikit, Nasi Kandar itu kalau dibandingkan dengan yang disini agak mirip warteg lah. Serba cepat ambil nasi, pilih lauk terus makaan. 

Nah, nasinya kan diambilkan sama pegawainya, aku sempat kaget tuh "hah? kok banyak banget, gimana ngabisinnya ini". Walau merasa nasinya agak kebanyakan aku tetap lanjut memilih lauk, yang (kalau aku mengingat dengan benar) terdiri dari, ayam goreng, udang yang guedeeeee! dan telur dadar, yang disiram dengan kuah kari. Bahkan ketika sudah duduk di meja pun, "kayaknya gak habis deh" lalu, aku makan sesuap, dan sesuap lagi, dan lagi, lagi hingga "hah kok udah abis sih?" Emang makanan enak tuh gak berasa masuk ke perut ya wkwkwk. 
Antriannya sampai ke
gang sebelah restoran!

Rasanya itu hmm, ayam gorengnya dibumbui dengan sangat enak, perpaduan antara manis asin dan gurih. Udangnya sama sekali tidak amis dan telur dadarnya... diisi apa aja aku sudah lupa. Sekarang aku mengerti kenapa orang ngantri kesini udah kayak ular naga. Dabest banget ini, kalau ke Penang harus kesini lah pokoknya, top markotop.






Pengalamanku Pertama Kali Mempersiapkan Rencana Perjalanan Keluar Negeri (Itinerary)

Jadi, karena disuruh sama umi, aku akan mempersiapkan dan menyusun itinerary sebuah perjalanan, sekeluarga, Keluar negeri (Penang, Malaysia)  waduh gimana nih.

Salah satu satu alasan aku memilih Penang sebagai destinasi adalah, makanan, ya makanan. Aku pergi ke negara sebelah cuman karena pengen memanjakan lidah (ya gak gitu juga sih, mau belanja juga :P :P )

CNN Travel: Penang among best destinations for ultimate Asia experience
link-nya disini ya.

It said George Town, the island's main city, made for an ideal home base, thanks to a dynamic cityscape that's punctuated by British colonial architecture, Buddhist temples and ornate Chinese manor houses. “This seaside city is known as one of the world's top food destinations, serving up a delicious mix of Malay, Chinese and Indian cuisine."

Coba baca tulisan diatas tadi, menarik kan, wah salah satu tempat makanan terenak di dunia? Deket pula, setelah membaca artikel ini dan beberapa artikel serupa aku sangat bersemangat untuk mencari makanan-makanan terenak di Penang.

Ayo mulai, selama beberapa jam aku mencari, sana-sini lihat artikel, mempertimbangkan budget agar tetap bisa beli sepatu. Akhirnya listnya jadi juga, makanan-makanan paling top di Penang, Dari Laksa sampai Char Kuey Teow. Tapi,  ternyata aku melupakan sesuatu yang sangat penting, halal, Setelah kuteleusuri lagi, ternyata banyak makanan top yang mengandung alkohol/babi. Yaaaaah nyari lagi deh, dan kali ini tidak lupa dengan filter makanannya harus halal.

Beberapa Rujukan yang aku pakai: penangfoodie.com  tripadvisor.com willflyforfood.net dan masih banyak lagi.

Karena makanan disana sangat enak, aku akan membuat sebuah posting blog untuk review Nasi Kandar, makanan enaknya ulala, membuat lidah bergoyang.

Setelah berhasil menemukan makanan-makanan halal dan enak, aku lanjut mencari hal-hal menarik (yang bukan makanan) di Penang. Nah ini perlu perhitungan lumayan banyak, kalau untuk makanan filternya tidak terlalu banyak (makanan enak mah semua setuju). Tapi kalau ini, beuh banyaaaaak yang perlu dipikirkan, barang yang dibawa, jarak menuju lokasi, dsb dsb. Setelah sekitar 1 jam mencari aku menemukan 2 tempat yang mengakomodasi semua "kebutuhan" keluargaku, Penang Hill dan Penang National Park. Dua-duanya bisa, tapi sebenarnya tidak perlu jalan banyak, ini mengakomodir ibuku dan adik-adikku yang tidak kuat jalan jauh. Di Penang Hill bisa naik kereta, (iya kereta langsung keatas gunung) dan di Penang National Park bisa naik kapal. Di Penang National Park juga ada banyak pantai bagus, ini memenuhi request adik-adikku main di pantai. 


Ah, aku juga mau memberi tahu tentang sesuatu yang lumayan menarik di Penang, jadi di Penang itu ada semacam bis, mirip Transjakarta gitu, namanya Rapid Penang, dan bisnya bisa dibilang keren banget, jadwalnya sudah digital, ada estimasi waktunya sudah kayak KRL disini. Dengan halte yang cukup nyaman dan tersebar di seluruh penjuru kota.

Fyi, itinerary yang aku buat sudah meliputi jadwal harian, dalam satu hari mau kemana saja. Jarak tempuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain dan juga estimasi waktunya, serta moda transportasi yang akan kami gunakan. Termasuk: grab, kereta, kapal, sepatu (jalan kaki wkwkwk). Disini aku harus mempertimbangkan, yah ibuku yang gak kuat jalan kaki jauh, adikku yang bayi dan perlu pakai kendaraan nyaman.Setelah itinerary nya akhirnya jadi aku kepikiran, liburan tuh gak gampang ya? Perlu banyak planning ternyata.

Setelah aku berhasil membuat jadwal yang lumayan baik untuk sekeluarga aku lanjut mencari makanan enak lagi, siapa tahu ada yang kelewat tadi wkwkwk.

Ketika aku sedang menulis ini, ibuku bilang: "untuk trip selanjutnya kamu urus duitnya (menyusun budget) ya qi" terus aku bilang "kalau duitnya nyisa boleh buat aku ya" walaupun nanti bakal agak susah, tapi worth it lah, duit, hehehe.