Monday, July 29, 2019

Grand Old Lady Malaysia 28 Juni (Hari Terakhir)

Aaaaah, tidak berasa, conference ayahku sudah selesai, dan liburan kami, juga sebentar lagi selesai. Hari ini kami memutuskan untuk pergi ke museum Grand Old Lady. Kilang minyak tertua di Miri, tapi sebelum itu kami sekeluarga berencana jalan-jalan keliling Miri. Kami mengunjungi kuil Tua Pek Kong, salah satu kuil tertua di Miri, lalu melanjutkan jalan-jalan. Kami jalan-jalan lagi ke Miri waterfront sarapan nasi lemak. Dan yah, keliling keliling, ada hal beberapa menarik yang aku notice ketika sedang keliling-keliling Miri, salah satunya adalah: Ada banyak bangunan modern yang bercampur dengan bangunan-bangunan tua, ini membuat kotanya terlihat sangat unik. Berjalan di satu sisi seperti melihat ke masa lalu, dan di sisi satunya semuanya sudah modern. Pokoknya unik sekali, oh iya, ada juga kejadian lucu ketika adikku minta jus jeruk, lalu ibuku beli, adikku minum "kok rasanya
aneh begini ya?' Lalu sang penjaga toko mengatakan sesuatu yang membuatku tertawa terbaak-bahak waktu itu. Minuman itu ternyata SIRUP, SIRUP, hahahahahaha. Puas jalan-jalan, kami pesan taksi online lalu berangkat ke Grand Old Lady! Disana yah, (seperti dugaanku), tempatnya tidak terlalu menarik, yah, museum tentang kilang minyak ya, isinya semua tentang kilang minyak. Kapan minyak ditemukan di Malaysia lah, siapa yang bikin lah, dsb.dsb. Tapi yang paling menarik untukku adalah, beberapa kilang minyak Malaysia ternyata tadinya milik Brunei!
Dan bahwa wilayahnya dipecah ketika masih dijajah Inggris. Aku waktu itu bertanya-tanya, kenapa Brunei nggak ambil balik ya? Ternyata jawabannya sangat simpel. Walaupun kilang minyak mereka ada yang untuk Malaysia, toh negaranya tetap kaya, jadi........ Daripada perang, dibiarkan saja begitu. Pulang dari Grand Old Lady kami langsung sholat Jumat, packing lalu menuju bandara untuk (sayangnya) kembali ke Jakarta!
























No comments:

Post a Comment