Thursday, July 26, 2018

Awas Ada Babi!

Sepanjang mata memandang, birunya laut dan langit menyambutku, ombak bergulung-gulung rendah, angin yang menerpa wajah, dan kicauan burung yang sangat merdu, pasirnya putih bila kau berjalan diatasnya akan terasa sangat lembut dan hangat, inilah suasana pulau Karya, yang merupakan pulau ke empat yang aku singgahi dalam eksplorasi 4 pulau.

Aku bangun jam 5:00 lalu sholat Shubuh. Kami sebenarnya ingin berenang tetapi sebelum berenang kami harus menyerahkan dulu jurnal kami kepada kak Melly (salah satu mentor/pembina) jadi kami menulis jurnal dulu (agak kurang menyenangkan).

Kami selesai mengerjakan jurnal sekitar jam 9:00 lalu kami pergi berenang.
Foto: kak Shanty
Aku sangat menyukai berenang disana tetapi ketika berenang tiba-tiba ada sesuatu yang tajam menyentuh kakiku tadinya karena tidak terlalu sakit aku biarkan saja tetapi kok lama-lama daerah yang terkena menjadi agak perih dan berwarna ungu.

Akhirnya aku bertanya ke kak Melly ternyata yang aku injak adalah: bulu babi!
Aku kaget tetapi karena tidak terlalu sakit dan kata kak Melly itu tidak apa-apa (aku cuma menginjak sedikit) aku biarkan saja dan melanjutkan berenang. Ketika sudah selesai berenang aku baru mulai merasakan sakitnya, tetapi aku tetap membiarkanya dan melanjutkan berkegiatan. Terkadang ketika berkegiatan bagian kaki yang menginjak bulu babi terasa sakit dan ternyata masih terasa sakit hingga saat aku menulis blog ini!

Jadi, teman-teman, harus hati-hati ya!
Harus tetap memperhatikan sekitar, dan keamanan diri ketika bermain 

dan berenang di laut.
Jangan sampai bertemu, apalagi terkena (bulu) babi! sakitnya tuh disini (di kaki kiriku).

Hari itu karena sudah banyak dipakai bahan makanan kami, dan gas untuk kompor kami sudah mau habis. Jadi untuk makan malam kami akan memasak bersama dan tidak per kelompok lagi dari tenda-tenda tempat kami menginap semerbak dengan bau harum masakan, kami memasak berbagai macam hal cumi asin, telor balado, sayur bening dll. Makan malam dengan masakan sendiri rasanya sangat enak😋. Kami menghabiskan makanan kami lalu pergi tidur.

Tidak terasa besok eksplorasi akan berakhir!.

Rindu, Tapi Belum Ingin Bertemu

Pernahkah kamu rindu pada orang-orang, tapi sekaligus juga tak ingin bertemu?
Aku, merasakannya di hari terakhir eksporasi empat (4) pulau ini.
Setelah berhari-hari memasak makanan sendiri aku sangat rindu kepada makanan yang enak.
Aku juga rindu dengan umi, karena belum bertemu untuk waktu yang lama
Tapi sekaligus belum rela meninggalkan pulau Karya dan pantainya yang sangat indah.

Jam 5:00 pagi kami bangun lalu sholat Shubuh, tidak terasa eksplorasi sudah berakhir.
Aku merasa senang sekaligus sedih. Senang karena bertemu orangtua tetapi sedih karena semua ini hanya akan menjadi kenangan.

Setelah Sholat kami langsung memulai membongkar tenda. Kapal kami berangkat jam 9:30 kali ini kami tidak menaiki kapal Sabuk  Nusantara tetapi kami menaiki kapal Dolphin Express kapal ini lebih kecil dan terbuat dari kayu. Sebelum perjalanan aku meminum Antimo agar aku tidak mabuk laut.
karena mabuk laut sangat tidak menyenangkan kawan!

Laut sedang sangat  berombak ketika kami melakukan perjalanan pulang kapal yang kami naiki benar benar terombang-ambing oleh ombak!.

Tetapi karena minum Antimo (itu obat yang membuat mengantuk) aku dan beberapa anak tertidur, ketika kami bangun laut sudah tenang dan dermaga sudah terlihat.

Kapal membutuhkan beberapa menit untuk memasuki dermaga lalu kami turun, kami selalu dimotivasi untuk menaiki kendaraan umum, sampai di dermaga kami belum berpisah kecuali untuk yang sudah dijemput. Yang belum dijemput akan menaiki bis Transjakarta menuju stasiun kota lalu lanjut menuju rumah masing-masing. Karena rumah kami berdekatan aku dan Tata (temanku) pulang menaiki mobil yang sama. Beginilah akhir eksplorasi yang sangat menyenangkan.

Special thanks too kakak-kakak mentor

Foto: klub OASE

Pulau Rambut; Menemukan Harta Karun Di Dalam Kaleng Khong Guan

Hari kedua eksplorasi aku bangun jam 4:45 lalu sholat Shubuh. Suasana nya sepi sekali hampir tidak ada suara selain dari kita sholat. Setelah sholat belum ada  kegiatan, tetapi jam 6:30 kami mengunjungi pulau rambut lagi dan kali ini kami akan menyusuri pantainya. Kami sampai di pulau pada jam 7:00 matahari pagi di pulau ini sangat menyegarkan tetapi laut sedang pasang jadi sambil menunggu waktu surut  kami diberi waktu bebas hingga jam 9:00. Jadi waktu bebas ini kami pakai untuk berenang!. Kali ini kami mendapat ide baru kami akan melompat menuju air dari dermaga!. Menyenangkan sekali melakukannya tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 9:00, dipandu oleh petugas penjaga alam kami menyusuri pantai.

Kami diajarkan menangkap kerang, kami menangkap banyak sekali kerang yang nantinya akan kami masak untuk makan malam. Ketika lagi berjalan aku menemukan sesuatu yang aneh aku bertanya kepada pemandu katanya itu adalah Teripang atau bisa juga disebut Timun Laut warna nya hitam dan kalau dipegang rasanya berlendir. 

Setelah menyusuri pantai kami diajak melihat hutan mangrove dan menangkap ikan, kami berusaha menangkap sendiri tetapi ikannya sangat licin jadi kami diambilkan oleh bapak pemandu. Tidak terasa ternyata kami sudah mengelilingi 1 pulau dan sama sekali tidak merasa capek, waktu sudah menunjukan jam 11:00 dan perut sudah lapar maka kami makan siang. Jam 12:00 ada satu orang diantara kita yang ditanya mau memberihkan pantai atau tidak dia menjawab: iya maka kami semua membersihkan pantai, dibalik pantai berpasir putih yang indah ternyata banyak sekali sampah!. Kami mengumpulkan berkantong-kantong sampah, itu adalah pengalaman baru bagiku yang mungkin tidak terlalu menyenangkan tapi bermanfaat bagi lingkungan.

Kami menemukan kaleng biskuit Khong Guan yang sudah berkarat dan tutupnya sangat susah dibuka, kami langsung berpikir, harta karun?
Foto: kak Shanty

Kami berusaha membuka kaleng biskuit itu hingga para mentor pun membantu!. Ketika akhirnya terbuka kami menemukan: biskuit basi!

Kami kecewa lalu kembali ke pulau Untung Jawa menaiki ojek kapal

Kembali di Untung Jawa kami Ishoma lalu mengeksplorasi pulau Untung Jawa, pulau ini cukup besar jadi aku tidak memliki cukup waktu untuk mengelilinginya (ini pulau berpenghuni).

Aku kembali ke Mess mengobrol bersama teman-teman lalu tiba-tiba ada banyak anak perempuan datang ke Mess bersama beberapa orang temanku yang perempuan. kata temanku mereka mencari Fakhri (temanku yang lain) sama aku, katanya ganteng.😶(bingung) aku menanyakan apakah beneran?
temanku menjawab: iya.

Kami diajak berkenalan ditanya asalnya darimana dsb. Waktu sudah menunjukan 17:30 terdengar adzan Maghrib kami bersiap-siap sholat, kami meminta anak-anak itu untuk pulang tetapi katanya rumahnya jauh. Setelah sholat kami mengajak mereka makan malam, ketika sudah selesai makan malam ada yang menyuruh mereka untuk pulang, aku tidak tahu siapa itu. Waktu sudah malam jadi kami membersihkan piring dan bersia-siap untuk tidur.

dari pengalamanku membersihkan pantai aku makin paham mengapa kami melaksanakan zero waste adventure









Pernahkah Kau Menginap Di Pulau Tak Berpenghuni, Aku Pernah

Ketika aku mulai mendekati pulau Karya suasana sangat sunyi, suara yang terdengar hanya deru mesin kapal yang aku naiki, airnya sangat jernih dan nyaris bebas sampah, deru angin pelan-pelan menghantam wajahku. Tetapi ketika kami mendekat..... aku melihat kapal polisi!
kami bingung, ada apa ini?

Hari Rabu, 18 Juli 2018  kami akan meninggalkan pulau Untung Jawa dan berpindah ke pulau Karya, aku senang sekali berpindah karena kami akan membuat tenda di pulau Karya. Kami berkumpul di dermaga pulau Untung Jawa pada jam 8:00 kami kembali menaiki kapal Sabuk Nusantara 66. Aku merasakan mabuk laut (lagi) jadi aku memlih untuk tidur selama perjalanan.

Kapal yang kami naiki tidak mengunjungi pulau Karya karena pulau itu tidak berphenghuni. Jadi kami berhenti di pulau Pramuka sekalian untuk makan siang, air laut disini jernih sekali tetapi sayangnya banyak sampah.

Foto: kak Shanty

Setelah makan siang kami pergi menuju ke pulau Karya menaiki ojek kapal,
hari pertama di pulau Karya seru sekali. Kami memasak makanan kami sendiri disana!

Pulau Karya itu sendiri pulau kecil yang sangat indah, tetapi ketika kami sampai ada kapal polisi kami bingung.

Ternyata polisi-polisi itu sedang berlatih menyelam. Tempat itu sangat menyenangkan, kelompok kami (kemping kali ini pramuka OASE dibagi menjadi 4 kelompok) memasak cumi asin, baunya harum sekali dan rasanya sangat enak. Kami sudah tidak mendapat tiugas apa-apa di pulau Karya (alhamdulillah, akhirnya...)

Tetapi kami tetap harus menulis jurnal. Jadi sekitar jam 9:30 Kami menulis jurnal dulu sebelum tidur, kami disuruh tidur pada jam 20:00 tetapi aku dan teman-teman susah tidur jadi aku baru tidur jam 22:00 tetapi malah ada yang baru tidur jam 00:50!

Menginap di pulau tidak berpenghuni bersama teman-teman sangat menyenangkan tetapi kalu sendiri.... kayaknya tidak menyenangkan deh.
Aku akan sangat senang bila kembali ke pulau Karya, dan menikmati alam nya yang sangat indah.  Tetapi di pulau Karya karena tidak berpenghuni bila malam gelap gulita (merem atau melek sama aja) jadi kalau mau menginap di sana bawa senter ya.

Pengalaman Eksplorasi 4 Pulau, Mabuk Itu Tidak Baik Ya Teman-Teman!

Pandangan mataku terasa bergoyang, kepalaku pusing, terasa seperti ada yang mengaduk-aduk perutku.
Mual segera datang menyerang, semua terasa tak nyaman!
Sepanjang yang bisa aku ingat, ini adalah kali pertama aku mabok kendaraan, khususnya mabok laut.
Padahal ini bukan pengalaman pertamaku naik kapal antar pulau.

Karena ini adalah pertama kali aku mabuk kendaraan dan, aku tidak menyangka kalau aku akan mengalaminya aku sama sekali tidak mempersiapkan apapun untuk mencegah dan mengurangi efek mabuk laut, yang aku lakukan kala itu adalah mencoba untuk tidur dan alhamdulilah dapat mengurangi rasa mual yang disebabkan oleh mabuk laut.

Foto: kak Shanty
Jadi teman-teman jika pertama kali menggunakan kapal laut atau melakukan perjalanan tanpa orang tua, harus mempersiapkan sendiri barang-barang yang dapat digunakan untuk mencegah/membantu mabuk kendaraan, seperti antimo, minyak kayu putih, dan minuman hangat.

Hari itu, Senin, 16 juli 2018, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah, kami (pramuka OASE) akan pergi melaksanakan eksplorasi 4 pulau Hari pertama eksplorasi aku dan abi (ayah) berangkat ke pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhannya besar sekali, disana aku mencium bau busuk! ternyata itu adalah bau ikan. Destinasi pertama kami adalah pulau Untung Jawa.Untuk kesana kami akan menaiki kapal Sabuk Nusantara 66, kapalnya besar sekali. Sambil menunggu teman-teman yang lain datang aku melihat-lihat, ternyata di dermaga ini ada banyak sekali kapal mungkin bahkan mencapai ratusan!.
 Lalu aku menunggu, sekitar 30 menit menunggu hampir semua teman-teman ku sudah sampai, kami bergiliran menaiki kapal. Dari jauh aku bisa mendengar desiran ombak, pelan-pelan kapal kami pergi meninggalkan dermaga, hanya sebentar setelah kapal meninggalkan dermaga yang terlihat hanyalah laut yang luas dan yang terdengar hanyalah desiran ombak. Tetapi lama-lama kok aku merasa agak pusing ternyata aku mengalami mabuk laut!. Aku merasa sangat mual dan pandanganku menjadi agak buyar, jadi aku memilih untuk tidur. Setelah perjalanan yang cukup panjang (1.5 jam) kami sampai di Pulau Untung Jawa.

Aku melihat-lihat sekeliling pulau, banyak sekali tanaman mangrove ternyata tanaman itu ditanam untuk mencegah erosi. Kami menginap di sebuah Mess yang disediakan oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumberdaya Alam)c disana kami beres-beres.

Sekitar jam 13:00 kami berangkat ke Pulau Rambut, pulaunya sangat indah, pasirnya putih, banyak sekali hewan-hewan, dari jauh aku mendengar kicauan burung. Rasanya tinggal disana enak sekali ya! tetapi pulaunya sudah tercemar, aku melihat banyaaaak sekali sampah disana, jadi jangan suka buang sampah sembarangan ya. Dipandu  oleh penjaga alam yang bekerja disana, kami mengeksplorasi hutan pulau itu. Hutan itu sangat indah, kami berjalan menyusuri jalan setapak ketika tiba-tiba ada sebuah biawak melewati rombongan kami!. Aku yang didepan hanya bisa mendengar teriakan yang dibelakang, setelah mengetahui apa yang terjadi aku sangat kaget, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan.

 Setelah berjalan beberapa lama kami melihat sesuatu yang menyerupai rumah kayu, kami bertanya kepada bapak yang bertugas sebagai penjaga alam, katanya itu adalah tempat pengamatan burung, kami semua langsung ramai-ramai memasukinya. Kami melihat banyak sekali burung, aku bertanya kepada temanku Kaysan tentang jenis-jenis burung itu karena Kaysan seorang pengamat burung, dibawah ini adalah diantara jenis-jenis burung yang ada disana:
  • Cengok Abu
  • Elang Laut
  • Kuntul Kerbau
Setelah selesai mengamati burung kami kembali berjalan menyusuri pulau, ketika berjalan kami melihat sebuah tower dari besi, itu adalah tower pengamatan hewan tingginya sekitar 20M kami menaiki tower itu, ternyata bila dinaiki tower itu sangat tinggi! Kami semua mwnikmati pemandangan yang bisa kami lihat dari atas sana selang beberapa lama kami sudah kembali ke titik awal yaitu dermaga. Aku dan beberapa anak lain berenang di dekat dermaga disana kami merasa agak geli karena berenang diantara sekelompok ikan, airnya hangat karena terkena sinar matahari dan jernih sekali. Setelah berenang selama sekitar 1 jam kami kembali ke Pulau Untung Jawa sudah jam 17:00 di Pulau untung jawa kami ishoma lalu pada jam 18:00 kami makan malam dengan ikan bakar yang lezat, pada jam 18:30 kami diperbolehkan menelfon orang tua. Setelah menelfon orang tua kami menulis jurnal (kegiatan yang agak kurang menyenangan) Lalu tidur.

Saturday, July 14, 2018

Pra-Ekspedisi

Jika kalian sudah pernah membaca blog ini sebelumnya kalian pasti sudah mengetahui bahwa sebentar lagi klub OASE akan melakukan ekspedisi.Ini adalah pra-tugas untuk ekspedisi, yang ini berisikan tentang packing yang aku lakukan sebelum ekspedisi. Aku sangat senang sekaligus agak tegang karena akan berangkat ekspedisi. Kami akan menaiki kapal Sabuk Nusantara dan akan menginap di 4 pulau yaitu: Pulau Karya ,Pulau Rambut ,Pulau Untung Jawa ,dan Pulau Pramuka.(namanya unik ya).
Ini adalah list barang yang akan aku bawa menuju ekspedisi:
 Dan ini adalah barang-barang yang sebenarnya:

 

Sunday, July 1, 2018

Jurnal Olahraga Pekan Ketiga Dan Keempat Juni 2018

Kali ini aku akan mengupload 2 jurnal olahraga sekaligus.Kali ini aku melakukan olahraga di rumah nenek ku bersama sepupu-sepupu ku aku berolahraga di alun-alun Banjarnegara udara disana segar dan cocok untuk berolahraga. Sebentar lagii kami (Klub OASE) akan pergi melaksanakan ekspedisi tetapi destinasinya telah berubah untuk info lebih lengkap lihat disini

Ini jurnal olahraga ku.



Jurnal Makan Mentahan Pekan Ketiga Dan Keempat Juni 2018

Pada posting kali ini aku akan memperlihatkan jurnal makan mentahan selama 2 pekan. Sebentar lagi kami (Klub OASE) akan melaksanakan ekspedisi yang semula akan diadakan di Gunung Halimun dimana kami akan meneliti Owa. Tetapi karena beberapa alasan destinasi nya berubah menjadi ke beberapa pulau di Kepulauan Seribu, salah satunya adalah: Pulau Rambut ( namanya unik ya). Total pulau yang akan kami kunjungi ada 4. Itu adalah alasan mengapa ekspedisi ini dinamakan Ekspedisi 4 Pulau.

Ini jurnal makan mentahan ku.







Monday, June 25, 2018

Jurnal Makan Mentahan Pekan Kedua Juni 2018


Ini adalah jurnal makan mentahanku yang ke-6, sama seperti jurnal olahraga, kegiatan kali ini aku lakukan di kampung nenekku. Di sana seperti biasa aku menikmati pisang ambon dan pisang raja. Kemudian saat mengikuti acara buka bersama di restoran Pikas (Pinggir Kali Serayu) aku memakan sebuah ketimun. Rasanya lebih segar, mungkin karena ditanam di tanah pedesaan yang lebih bersih dan dimakan di pinggir sungai Serayu yang asri.


Jurnal Olahraga Pekan Kedua Juni 2018

Ini adalah jurnal olahraga terakhir yang seharusnya aku upload sebelum lebaran, tetapi baru akan aku upload saat ini karena tempo hari aku sekeluarga banyak melakukan kegiatan dan perjalanan keluar kota. Jurnal ini berisi tentang kegiatan olahragaku pada pekan ke-6 yang aku lakukan untuk persiapan ekspedisi. Kali ini aku jogging dan berjalan-jalan bersama umi di sekeliling rumah nenekku menikmati pemandangan alam desa, sawah, sungai yang jernih, dan banyak sekali serangga.





Jurnal Alam Pekan Kedua Juni 2018

Alhamdulillah insya Allah ini adalah pekan terakhir aku mengerjakan jurnal alam. Selanjutnya aku akan meng-upload persiapan akhir ekspedisi, yaitu makan mentahan dan berolahraga. Jadi tanpa panjang lebar ini adalah jurnal alam terakhirku.




Sunday, June 10, 2018

Tugas Memasak Nasi Tanpa Rice Cooker

Aku melakukan tugas ini karena aku akan melakukan ekspedisi ke gunung Halimun dan salah satu syaratnya adalah harus bisa memasak nasi tanpa ricecooker.
Aku telat menyerahkan tugas ini karena aku berpergian ke banyak kota dan melakukan i'tikaf (bermalam di masjid) Jadi aku terlambat upload tugas.

Aku mengerjakan tugas ini di rumah nenekku di Banjarnegara, dimana kami Insyaa Allah akan tinggal disini sampai sesudah Idul Fitri





Aku mengambil foto-foto dari mulai mencuci beras hingga nasinya jadi. Alhamdulillah nasinya jadi dan terlihat enak. Insyaa Allah akan dinikmati oleh keluarga besarku.

Ini adalah foto-foto ketika aku mencuci beras hingga foto nasi yang sudah jadi.

















Monday, June 4, 2018

Jurnal Makan Mentahan Pekan Pertama Juni 2018

Aku memakan makanan mentahan yang cukup untuk jurnal kali ini(untuk mengapa aku membuat ini silahkan lihat di posting pertama).

Ini jurnal makan mentahan lanjutannku.



Jurnal Alam Pekan Pertama Juni 2018

Pada jurnal alam kali ini kami diminta untuk mencari tahu 3 jenis tumbuhan di gunung yang bisa dimakan(untuk mengapa aku membuat ini silahkan dilihat di posting pertama).

Pada jurnal alam kali ini aku memilih 3 jenis pohon yaitu pohon kelapa bambu dan selada air.


Ini jurnal alam buatanku












Sunday, June 3, 2018

Jurnal Olahraga Pekan Pertama Juni 2018

Saya minta maaf kepada kakak pembina karena kali ini saya hanya melakukan olahraga 1 kali karena aku harus berpergian ke beberapa kota (lagi) dan aku tidak sempat olahraga (untuk mengapa aku membuat ini silahkan lihat di posting pertama).

Ini jurnal olahraga ku




Monday, May 28, 2018

Jurnal Alam Pekan Keempat Mei 2018

Pada jurnal alam kali ini aku diminta membuat menu makanan kemping 1 hari dan cara menyiapkan  nya dengan beberapa ketentuan.
  • Ada anak yang tidak terbiasa makan nasi
  • Ada anak yang tidak doyan  pedas
  • Ada anak yang alergi makanan kaleng
Menu sarapan

Nama menu: ubi singkong pisang dan telur kukus

Cara menyiapkan:
  1. Cuci bersih singkong, ubi, dan telur 
  2. masakan air di alat pengukus hingga mendidih
  3. masukan bahan-bahan dan kukus 15-20 menit atau sampai matang
Menu makan siang

Nama menu: kentang goreng dan telur dadar

Cara menyiapkan:
  1. Cuci dan potong-potong kentang
  2. Goreng telur hingga matang
  3. Panaskan minyak diwajan hingga mendidih
  4. Goreng kentang hingga matang
Menu makan malam

Nama menu: nasi telur isi

Cara menyiapkan:
  1. Potong dan cuci daun bawang dan sawi yang akan menjadi isi telur
  2. Potong daging lalu bersama sawi dan daun bawang masukan ke dalam adonan telur
  3. masak hingga matang
  4. Cuci beras hingga bersih
  5. Panaskan air dipanci lalu masukan beras yang sudah dicuci bersih
  6. Masak hingga matang
Untuk anak yang tidak terbiasa memakan nasi bisa hanya memakan telur saja karena sudah cukup mengenyangkan.

Ini menu buatanku, terimakasih
































Jurnal Makan Mentahan Pekan Keempat Mei 2018

Pada jurnal makan mentahan pekan ini aku berhasil memenuhi ketentuan.


Ini jurnal makan mentahan lanjutanku


Jurnal Olahraga Pekan Keempat Mei 2018

Aku minta maaf kepada kakak pembina karena pada jurnal olahraga pekan ini aku tidak sempat berolahraga. Kebetulan pekan ini kami sekeluarga banyak melakukan kegiatan diluar rumah termasuk keluar kota yang cukup menyita waktu. Jadi sebagai gantinya, pekan depan aku insya Allah akan berolahraga 4 kali.

Ini jurnal olahraga lanjutanku.






Wednesday, May 23, 2018

Jurnal Alam Pekan Ketiga Mei 2018

Pada jurnal alam kali ini aku akan membahas tentang dehidrasi, dehidrasi terjadi karena tubuh kekurangan cairan. Ada 3 jenis dehidrasi yaitu: dehidrasi ringan, dehidrasi sedang ,dan dehidrasi berat. Yang memiliki gejala-gejala tersendiri.

Gejala dehidrasi ringan:
  • Rasa haus
  •  Mulut kering dan lengket
  •  Mudah mengantuk dan cepat lelah
Gejala dehidrasi sedang:
  •  Sakit Kepala 
  • Sembelit
  • Pusing
Gejala dehidrasi berat:
  • Mudah marah dan merasa kebingungan
  • Demam
  • Sangat pusing atau mengantuk
 Dehidrasi dapat dicegah dengan meminum banyak air, tetapi bila dalam kondisi yang sulit untuk mendapatkan air kita bisa mengkonsimsi makanan yang mengandung banyak air contohh: es krim, apel,  jeruk, dll










Jurnal Makan Mentahan Ketiga Mei 2018


Pada jurnal mentahan kali ini aku memakan satu jenis sayur yang baru yaitu sawi.
Minggu ini aku tidak memakan lebih sedikit buah dan sayur daripada minggu-minggu lalu karena masih belum terbiasa memakan sayur saat berpuasa.

Ini jurnal makan mentahan lanjutanku








Jurnal Olahraga Pekan Ketiga Mei 2018

Pada jurnal olahraga kali ini aku tidak melakukan terlalu banyak olahraga karena aku berpergian ke rumah sepupu dan tidak melakukan olahraga disana jadi aku hanya dapat berolahraga 2 kali minggu ini.(untuk yang ingin tahu kenapa aku membuat ini silahkan melihat jurnal olahraga buatanku yang pertama)

Ini jurnal olahraga lanjutanku





Sunday, May 20, 2018

USBN

Pada bulan April lalu aku melaksanakan USBN (Ujian Nasional Berstandar Nasional) sebagai persiapan UNPK (Ujian Nasional Paket) ujian ini dilaksanakan di Sekolah Master Indonesia
pada tanggal 23 24 25 dan 26. Saat pertama kali melakukannya aku agak gugup karena aku pikir ujiannya akan susah sekali, tapi ternyata tidak (Alhamdulillah) jadi aku bisa menyelesaikannya hanya dengan sedikit kesulitan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian  ini diantaranya:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPS
  • IPA
  • Bahasa Sunda (aku gak suka ini)
Jadi setelah empat hari susah payah belajar dan melakukan ujain akhirnya aku selesai dan siap untuk melakukan UNPK untuk medapatkan ijasah.

UNPK

Assalamu'alaikum

Beberapa minggu yang lalu lalu aku mengikuti UNPK (Ujian NasionalPaket) untuk mendapatkan ijasah SD.Ini adalah mata pelajaran pelajaran unruk ulangan yang diberikan mereka:
  • Matematika
  • IPS
  • IPA
  • PKN
  • Bahasa Indonesia
Aku sangat senang ketika aku melakukan UNPK karena setelah selesai aku akan mendapatkan ijasah setelah selesai. UNPK ini diadakan selama 3 hari yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu di SD Anyeleir 1, Depok (hari Minggu kok ujian ya)  menurutku pelajarannya tidak terlalu susah. Aku bahkan menyelesaikan semua pertanyaannya sebelum diberi kertas absen!
Tetapi aku berhasil menyelesaikannya. Setelah selesai UNPK aku senang sekali karena akhirnya mendapat ijasah SD (btw aku mendapat ijazah setahun lebih cepat!!!)

Wednesday, May 16, 2018

Jurnal Alam Pekan Kedua Mei 2018

Pekan lalu, kami (pramuka klub OASE) diminta untuk membuat jurnal alam tentang tanaman obat yang ada di sekitar rumah. Lalu untuk pekan ini kami diminta untuk membuat jurnal alam tentang hewan berkaki enam disekitar rumah kami.

Aku agak kebingungan mencari hewan apa yang akan aku jadikan bahan penelitian. Lalu sebelum mulai berkegiatan aku melihat semut lalu mendapatkan ide dan membuat sebuah jurnal alam.

Ini jurnal alam buatanku




Jurnal Makan Mentahan Pekan Kedua Mei 2018

Ini adalah jurnal makan mentahan pekan kedua, ketika pertama kali mengerjakannya aku belum kuat makan sayur mentahan, tetapi pada pekan ini aku sudah bisa.

Untuk kedepannya aku berencana memakan lebih banyak sayur dan buah.

Ini adalah jurnal makan mentahan lanjutanku.





Jurnal Olahraga Pekan Kedua Mei 2018

Pada bulan juli 2018 klub OASE akan melakukan ekspedisi, yang untuk melakukannya dibutuhkan persiapan yang matang.
Ini adalah lanjutan dari jurnal olahraga minggu pertama.

Sayangnya untuk jurnal olahraga pekan ini aku hanya bisa melakukan olahraga 2 kali
karena melakukan ujian.

Ini jurnal olahraga ku.




Jurnal Tabungan Ekspedisi 2018

Pada bulan Juli 2018 mendatang klub OASE akan mengadakan ekspedisi.
Nah ekspedisis itu akan membutuhkan biaya yang besar jadi kami (aku danteman-teman OASE)
diminta mengumpulkan uang secara mandiri, kami  bisa mengumpulkan uang dengan berbagai cara
berjualan, mencari sponsor, dan lain-lain. Sementara ini aku mendapatkan uang dari:
  •  Pemberian nenek
  •  Uang hadiah lomba, 
  •  Uang saku mingguan.

Kemudian aku mendokumentasikannya ke dalam jurnal agar aku ingat berapa uang yang sudah kami tabung.

Ini jurnal tabunganku.


Monday, May 7, 2018

Jurnal Alam Pekan Pertama Mei 2018

Pada bulan Juli 2018 klub OASE akan mengadakan ekspedisi dan untuk ekspedisi diperlukan persiapan yang matang, jadi yang ingin mengikuti ekspedisi diminta melakukan beberapa hal lalu mendokumentasikannya dalam jurnal,


Disana kami diminta untuk membuat sebuah nature journal oleh karena itu kami diminta untuk berlatih membuatnya dirumah.
Kami diminta membuat nature journal tentang tanaman obat yang ada di sekitar rumah kami.
Kebetulan didepan rumahku ada pohon Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)

Ini adalah nature journal buatanku.



Jurnal Makan Mentahan Pekan Pertama Mei 2018

Masih berhubungan dengan ekspedisi yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2018 bersama klub OASE diperlukan persiapan yang matang, jadi yang ingin mengikuti ekspedisi diminta melakukan beberapa hal yang mendukung ekspedisi.

Aku dan teman-teman dengan didampingi oleh kakak-kakak Sekala Petualang, akan berusaha menjalankan ekspedisi nol sampah (zero waste expedition).
Berkaitan dengan itu maka kami tidak membawa makanan yang berpotensi menghasilkan sampah.
Tentu saja sayuran dan buah-buahan mentah adalah sumber makanan sehat dan bebas sampah
 
untuk keperluan itu kami diminta mencatat lalu mendokumentasikannya dalam jurnal. Seperti makan buah dan sayur mentahan.
Sayangnya untuk pekan ini saya belum memakan sayur hanya buah-buahan.
Insyaa Allah untuk pekan depan aku sudah mulai memakan sayuran mentah.

Ini jurnal buatanku



Jurnal Olahraga Pekan Pertama Mei 2018

Pada bulan Juli 2018 klub OASE akan mengadakan ekspedisi dan untuk ekspedisi diperlukan persiapan yang matang, jadi yang ingin mengikuti ekspedisi diminta melakukan beberapa hal yang mendukung ekspedisi lalu mendokumentasikannya dalam jurnal , Seperti olahraga.

Karena disana kami akan banyak melakukan aktifitas fisik yang membutuhkan stamina dan endurance kami juga akan  membawa banyak barang dan harus banyak berjalan oleh karena itu
kami diminta melakukan olahraga secara rutin dan dan dicatat dalam bentuk jurnal.

Sebenarnya, aku punya jadwal rutin ber olahraga baik  jogging maupun jalan bagi bersama adikku,
yang dilakukan setiap pagi. Kecuali hari Senin, untuk beristirahat.
Namun yang aku tulis disini adalah selain kegiatan rutin tersebut.

Ini jurnal buatanku





Sunday, April 22, 2018

Pertolongan pertama pada luka bakar

Pada pertemuan OASE kali ini setiap anggota grup kami diminta untuk mengetahui cara menangani luka bakar lalu dibuat gambar. Ini hasil penelitianku.




Monday, April 9, 2018

Riset Ekspedisi Situ Gunung

Pada kesempatan ini, aku mau menuliskan riset yang aku lakukan untuk ekspedisi yang yang mungkin kami(Pramuka OASE) lakukan di Situ gunung, dimana kami akan melakukan penelitian tentang Lutung.
Situ gunung berada disekitar area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, tepatnya Desa Sukamanis, Kecamatan Kadu Dampit, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.


Untuk menuju ke Situ gunung dari Jakarta, kita bisa menggunakan:
  • Kereta api (KRL) menuju stasiun bogor lalu naik angkot menuju terminal baranang siang bogor. Ambil jurusan sukabumi terus turun di Pertigaan Cisaat, dari situ kita bisa lanjut naik angkot ke situ gunung (waktu tempuh kurang-lebih 3-4 jam)
  •  Bus,  kita bisa naik bus dari kampung rambutan jakarta atau terminal baranang siang bogor. Ambil jurusan sukabumi terus turun di Pertigaan Cisaat, dari situ kita bisa lanjut naik angkot ke situ gunung (waktu tempuh kurang-lebih 4-5 jam).


 Sumber:ngetripyuk.id

Di Situ Gunung, selain bisa menikmati wisata alam, pengunjung juga bisa melihat langsung beberapa flora dan fauna yang dilindungi. Dari data yang didapat, ada beberapa flora yang tumbuh di Situ Gunung. Di antaranya, Puspa (Schima walichi), Rasamala (Altingia exelsa), Damar (Agathis loranthifolia), Saninten (Castania argantea), Gelam (Eugenia fastigiata), Lemo (Litsea cubeba), serta Harendong Cai (Medinela speciosa). Sedangkan untuk fauna terdapat babi hutan, kijang, macan tutul, kera, surili, jaralang, trenggiling, ayam hutan dan tekukur.


Yang membuatu tertarik mengunjungi Situ gunung adalah karena aku belum pernah mengunjunginya.
Dan karena disana ada banyak hewan unik, pemandanganya indah dan gunung ini memiliki sebuah danau.

Untuk ancaman bahaya di gunung termasuk hipotermia, jatuh dari tebing, tenggelam di danau, dan terpisah dari rombongan dan tidak tahu arah, oleh karena itu,aku harus berhati-hati, mendengarkan instruksi pendamping, tidak memisahkan diri dari kelompok, dan menjaga keamanan diriku.

foto: discovercity.id


Untuk berjaga-jaga atas kemungkinan yang tidak diinginkan maka kita harus tahu dimana lokasi pelayanan kesehatan kan?

Pelayanan kesehatan terdekat ada di puskesmas kecamatan Kadu Dampit, Sukabumi, Jawa Barat.
Tapi semoga kami tidak perlu kesana ya.







Riset Ekspedisi Gunung Halimun


Kali ini aku akan mencari info tentang gunung Halimun.
Secara administratif, kawasan konservasi TN Gunung Halimun – Salak termasuk ke dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat, dan Lebak di Provinsi Banten.
kami akan membuat basecamp di resort cikaniki, bogor. yang berlokasi di Cikaniki atau di kampung Citalahab Desa Wisata Malasari Bogor.

Di gunung Halimun terdapat 3 jenis Hutan yaitu
 
  • Hutan hujan tropis (ada pada ketinggian sekitar 900 - 1.150 mdpl.)
  • Hutan pegunungan bawah (ada pada ketinggian sekitar 1.050 - 1.400 mdpl)
  • Hutan pegunungan atas (ada di atas ketinggian 1.500 mdpl)



foto: wisatapriangan.co.id
foto: pikiranrakyat.com

 Untuk transportasi sampai kesana ada beberapa pilihan, ini contohnya.
  • Mobil (waktu sekitar 3 jam)
  • Kereta (waktu sekitar satu jam mencapai stasiun Bogor) kemudian naik angkot menuju terminal laladon (bogor), kemudian melanjutkan naik angkot ke Terminal Leuwiliang dan, kemudian lanjut angkot lagi ke pertigaan cibatok, untuk kemudian jalan kaki atau nyarter angkot atau naik ojek hingga ke lokasi(waktu tempuh sekitar 2 sampai 3 jam tergantung kondisis jalan)

Di gunung Halimun kita bisa menemukan banyak hewan menarik.
Termasuk 27 jenis burung unik, salah satunya adalah Elang jawa.
Mamalia terdaftar sebanyak 61 spesies. Di antaranya termasuk jenis-jenis langka seperti macan tutul jawa (Panthera pardus melas), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis aygula), lutung budeng (Trachypithecus auratus), dan juga ajag (Cuon alpinus).

Untuk ancaman bahaya di gunung termasuk hipotermia, jatuh dari tebing dan terpisah dari rombongan dan tidak tahu arah, oleh karena itu, aku harus berhati-hati, mendengarkan instruksi pendamping, menjaga keamanan diriku, dan TIDAK memisahkan diri dari kelompok.

Pelayanan kesehatan terdekat berada di Desa Malasari, disana terdapat dua Puskesmas Pembantu, salah satunya Pustu Malasari yang berlokasi di Kp. Malasari Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor.



 Aku tertarik mengunjungi gunung ini karena di gunung ini ada owa jawa, juga karena aku suka melakukan kegiatan di alam terbuka dan gunung Halimun itu konturnya menantang. Aku belum pernah kesana dan aku pikir akan sangat menarik berkegiatan disana dengan teman-temanku.





foto: halimunsalak.org



Saturday, March 31, 2018

Pertemuan zero waste OASE dengan kak Siska Nirmala


Pada pertemuan OASE kali ini kami tidak mengadakan pertemuan biasa.
Kami mengadakan pertemuan zero waste dengan kak Siska Nirmala.

Pada oertemuan itu kami belajar tentang zero waste dengan kak Siska  Nirmala.
Kami datang ke tempat pertemuan lalu ada acara perkenalan dimana kami menyanyi lagu Ayo Indonesia.

Setelah kami selesai kak Siska Nirmala naik panggung, dia adalah penulis buku zero waste adventure yang menceritakan tentang pendakiannya ke 5 gunung yang dilakukannya tanpa menghasilkan sampah.

Salah satu yang paling menarik perhatianku adalah kak Siska menceritakan bagaimana dia memulai perjalanan zero waste adventure dia pernah menaiki gunung Rinjani yang katanya gunung terindah di Indonesia.

Sebelum menaiki gunung Rinjani kak Siska lebih suka panjat tebing daripada mendaki gunung karena tidak harus membawa tas yang berat.
Ketika turun dari gunung Rinjani kak Siska melihat banyak sampah lalu kak Siska berpikir bahwa itu terjadi karena ada yang berjualan di atas, ternyata banyaknya sampah itu juga dihasilkan oleh para pendaki yang tidak bertanggung jawab.


Lalu kak Siska teringat bahwa dia juga membawa sampah lalu dia merasa bersalah.
Pada suatu sore kak Siska lagi mengobrol dengan temannya Indra yang menemaninya mendaki.
Lalu kak Siska mengobrol soal masalah sampah. Indra mengatakan bagaimana kalau mencoba  zero waste saja ketika naik gunung.
Lalu kak siska mulai melakukan zero waste adventure mendaki gunung.
Kak Siska mendaki 5 gunung yaitu gunung Gede, Tambora, Papandayan, Lawu dan Argopuro.

Aku sudah beberapa kali melakukan perjalanan nol sampah bersama keluargaku, kami membawa banyak wadah yang berisi bekal makanan.
Bahkan kami pernah membawa galon air minum sendiri agar tidak membeli minuman kemasan

Menurutku yang paling menantang ketika melakukan ekspedisi nol sampah adalah tidak bisa makan mi instan.