Tuesday, July 30, 2019

Snorkling, Ecoethno 27 - 28 Desember


Pagi hari di Menjangan, sunrise nya indah sekali. Jadi gak pengen pulang, pagi ini kami berangkat snorkeling, kami snorkeling di sekitar trumbu karang. Snorkeling disana rasanya agak unik, kalau di sekitar terumbu karang, banyak ikan, warna warni, indah sekali. Tapi, lewat sedikit dari terumbu karang.... Laut lepas, dalam banget, gelap pula. Sereeeem, dari tempat snorkeling, kami pindah tempat berenang ke sebuah penangkaran hiu. Jadi berenang dengan hiu gitu deh..... Tapi air disana kotor, kulitku iritasi. :-( Selesai snorkeling, kami semua, meninggalkan pulau Menjangan, karena besok kami semua pulang.


Siang harinya kami naik kapal sampai ke Bangsring, Jawa Timur. Kami check in di hotel, lalu pergi beli oleh-oleh (cari yang murah, wkwkwk). Nah, disini ada tragedi yang, cukup mengerikan. Reguku yang beranggotakan 6 orang dibagi ke dua kamar (3 - 3) nah, dua anggota reguku yang sekamar denganku dua-duanya sedang sakit. Yah, tidak terlalu penting lah, tapi, ketika itu aku mau lagi ngobrol lalu hendak mengambil sesuatu yang ketinggalan di kamar. Terus... Aku melihat. aaaaaaah!!! Sssstt... Ini aib juga jangan dibicarakan. Long story short aku mengambil sleeping bag lalu mengungsi di kamar sebelah.

Malamnya aku ditugaskan untuk mengerjakan sebuah presentasi. Dan karena komputernya dipakai terlalu lama oleh kelompok sebelumnya (biasa, cewek, jadinya jelek pula, wkwkwk) kami hanya punya waktu sepuluh menit untuk menyiapkan presentasi, alhasil klik, klik, klik, jadilah semacam kolase foto-foto perjalanan. Sehabis presentasi, kami pergi tidur. Paginya kami semua naik pesawat kembali ke Jakarta lalu berpisah. Menunggu untuk bertemu lagi di Ecoethno selanjutnya                       



Berasa Di Afrika! Ecoethno 26 Desember

Kami bangun pagi-pagi, sarapan pake roti dan telur rebus, lalu bersiap pergi menuju pulau Menjangan! Setelah sebagian besar orang sudah selesai packing, ada beberapa yang memutuskan untuk tinggal di wisma untuk mandi dsb. Aku dan beberapa temanku memutuskan untuk keliling-keliling taman nasional Baluran.

Ketika berjalan disana benar-benar berasa seprti di Afrika! Ada banyak rusa, kerbau, tinggal kurang singanya aja hihi. Kami berjalan selama bebrapa puluh menit, terus kami sampai di pantai Bama, sebenarnya pantainya biasa saja. Yang berbeda adalah, banyak monyet! Di mana-mana ada monyet berkeliaran, di warung jualan, di pantai, malah ada yang lagi main air, unik sekali. Bahkan, ketika kita sedang main bola, ada monyet ke tengah-tengah, mau ikut main kali ya.

Pulang dari pantai kami langsung bersiap-siap. Pindah lokasi lagi, kali ini ke pulau Menjangan, Bali (yeeeey kita ke Baaaali). Menjangan pulaunya baguuuus sekali, pasirnya putih, banyak tumbuhan, bahkan ada beberapa rusa. Kami main-main di Menjangan, ngobrol-ngobrol, pokoknya bonding lah. Tidak terasa, sudah waktunya makan malam, kami makan ikan bakar. Rasanya enaaaak sekali. Selesai makan malam, kami ngobrol-ngobrol lagi, ada yang main kartu juga. Tidak terasa, malam sudah larut. Kami dipanggil kakak- kakak lalu disuruh tidur

Kawah Ijen Ecoethno 23 - 25 Desember

Sampai juga, Ecoethno, nama eventnya kira-kira bakal gimana ya? Apakah akan seru? Atau membosankan? Kita lihat nanti, para peserta mulai berkumpul, kami dibagi menjadi beberapa regu. Aku berkenalan dengan teman-teman seregu, Ara, Charta, Samudra, Rangga dan satu lagi siapa aku lupa namanya wkwkwk. Setelah saling berkenalan, packing ulang barang, sarapan dsb. dsb. Kami berangkat naik pesawat menuju Surabaya! Ini pertama kalinya aku naik pesawat tanpa orangtua, rasanya gaada bedanya. Kami makan malam di Surabaya lalu pergi ke Banyuwangi naik bis (perjalanan ke banyuwangi dari jam 10:00 malam sampai jam 5:00 pagi).

Kami berhenti di sebuah masjid di Banyuwangi untuk sholat Shubuh dan sekalian membeli bahan makanan. Di dekat masjid ada pasar dan kami kembali dipisah menjadi kelompok-kelompok untuk membeli makanan. Kelompokku membeli bahan makanan yang, yah, lumayanlah, pop mie, kornet, telur, nasi dan sedikit bumbu. Kami melanjutkan naik bis sebentar lalu naik truk menuju ke Ijen.

Sampai disana kita beres-beres bikin tenda lalu masak. Selesai masak, kami yah, makan, ngobrol-ngobrol sambil main. Nah, malamnya, ketika sebagian besar orang sudah tidur, aku dan teman-temanku masih mengobrol di sekitar api unggun. Tiba-tiba ada teman sereguku yang keluar dari tenda, berjalan ke arah kami, lalu berhenti di pohon di sebelah api unggun, ngapain ya? eh??! EH!!?!? (kejadian ini tidak usah dibicarakan karena mengandung aib). Melihat kejadian aneh itu kami memanggil kakak pembina, yang membangunkannya lalu menyuruhnya kembali ke tenda. 

Jam 3 pagi, waktunya berangkat ke kawah Ijen! Dingin sekali, kami naik, trail Ijen ternyata susah juga. Selama 4 jam kami naiik naiik naiik sampai ke puncak gunung. Sampai disana, kami diminta menunggu regu yang tertinggal di belakang, banyak yang bilang tinggalin aja (aku) tapi gak boleh sama kakak pembina nya. ternyata kami sudah telat, blue fire nya sudah gak ada, tapi kawah belerangnya masih sangat menarik untuk dilihat. Nah ketika sudah waktunya turun, aku pingin ke toilet, tapi antriannyaaaa..... menguji kesabaran banget, pipis di balik semak aja kali ya? Karena ngantri di toilet terlalu lama alhasil aku agak telat turun dari Ijen wkwkwk. 

Sampai bawah kami makan siang lalu bersiap menuju ke Baluran. Packing selesai, perjalanan panjang lagi ke Baluran. Sampai disana karena sudah sore, kami langsung mulai masak untuk makan malam. Berhubung kompornya cuman 2 dan kakak-kakanya gak mau ribet, kita makan malamnya digabungkan, semua bahan makanan dan bumbu dicampur sekali masak, ternyata...... enak juga. Setelah makan malam kita memutuskan untuk ngobrol-ngobrol sebentar lalu tidur. 






Monday, July 29, 2019

Batu.... Ecoethno Sulawesi 1-2 Juli

Perasaan baru kemarin pulang dari Malaysia, sekarang berangkat lagi ke Sulawesi, hhh, lelah. Dini hari aku dan ayahku sudah berangkat ke bandara, takut jalanan macet. Tapi, kami datang terlalu cepat, jadi harus menunggu. Capek deh, sekitar 1 jam menunggu, akhirnya mulai ramai juga, aku agak kaget ketika kami mulai memasukkan bagasi dan mengecek tiket pesawat. Kok dikit banget orangnya?! Menunggu sebentar lagi, pesawat berangkat. Setelah perjalanan yang cukup panjang, sampai juga di Makassar!

 Di Makassar, aku baru tahu, ternyata rombongan yang ikut Ecoethno dibagi 2, oooooh jadi begitu, pantas yang aku temui di bandara sedikit. Sambil menikmati sarapan, kami menunggu rombongan Bandung.

Naik bis selama beberapa jam, lalu menyambung dengan perahu sekitar 30 menit, kami sampai di Kampu Karst Ranmang-Ranmang (itu namanya susah banget di ingat aku harus liat itenerary dulu). Disana, ada BANYAK sekali (termasuk aku) yang berkomentar begini "ini kan cuman batu, apa yang menarik sih?" 

Siang, sebagian besar tidur, aku dan beberapa temanku ada yang main kartu, dan ada juga yang memutuskan untuk berenang. Ternyata airnya cuma sedalam lutut! Ada yang sudah lompat, kakinya doang yang masuk, langsung diketawain.

Sore, kami pergi ke gua Karst, ini menurutku agak, yah mengecewakan guanya kecil (aku sampe gak bawa kamera taku kena dinding), aksesnya susah, perlu manjat tali dulu, kesana nya perlu jalan jauh, bayar pula! 

Kembali dari gua, sudah menjelang malam jadi kami memutuskan untuk istirahat/main kartu saja lalu tidur.

Paginya, kita sholat Shubuh/packing, lalu berangkat ke Bira, pelabuhan menuju Selayar, tujuan utama kita ada di Bira. Karena sudah menjelang Maghrib, kami menginap dulu semalam di Bira sebelum menuju ke Selayar.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

Snorkeling! Ecoethno Sulawesi 3-4 Juli

Pagi di Bira, kami mandi/siap-siap berangkat menuju pelabuhan. Jam 9:00, kapal berangkat menuju Selayar, atau lebih teapatnya pelabuhan Pamatata, naik kapal, aku mengingat sesuatu, aku kan mauk laut. Hadeuh, pusing, perjalanan 2 jam berasa seperti 2 abad.

Dari Pamatata kami melanjutkan naik bis menuju kota Benteng, tempat kita menginap, untung aku gak mabuk darat. Jam 12:30, kami check in di mess, makan siang, lalu berangkat lagi menuju pantai Punagaang. Pantai ini, di dermaga nya ada semacam jumping board, (yang dipakai buat lompat itu lhoo) kami main di pantai sampai puas. Tidak terasa sudah hampir maghrib dan kami perlu kembali ke wisma.

Di wisma, kami bersih-bersih, makan, sholat, nah hari ini kami disuruh tidur cepat karena besok mau pergi snorkeling seharian. Ini tidak berakhir baik, disuruh tidur cepat..... Sebagian besar malah tidurnya diatas jam 12.

Paginya, setelah sholat Shubuh semua sudah disuruh pakai baju berenang, kami akan pergi ke beberapa spot snorkeling berbeda yang bagus semua.Kami menuju spot Bayangkara, tempat snorkeling pertama kami.

Seru juga, koralnya berwarna-warni, ikannya banyak, bahkan ada ubur-ubur kecil transparan, tidak menyengat, imut sekali. Kami juag mencoba diving, tapi tidak secara langsung. Selang pernafasan di tangki oksigen nya ada 2. Lalu kami berpegangan saja kepada sang instruktur diving. Agak deg-degan tapi seru deh pokoknya! Sayangnya aku lupa siapa nama instruktur diving nya. 

Setelah puas diving, kami mengunjungi beberapa pantai lagi yang tidak aku ingat. Lalu, kami pergi ke sebuah gua, gua ini secara tidak langsung menyambung dengan laut jadi terisi air. Airnya beniiiing sekali, bagus banget untuk difoto. Sayangnya aku tidak bawa kamera ke sana karena trek nya melewati hutan dan cukup susah. Terus kami berhenti di sebuah desa pinggir pantai untuk makan siang. Dan MAKANANNYA ENAK SEKALI, ada ikan, cah kangkung, dan yang paling enak adalah kerang!

 Perut kenyang, kami minum kelapa muda lalu melanjutkan perjalanan. Destinasi terakhir, pantai Sunari. Kami menghabiskan sore disana, sambil main bola, main kartu, lalu kami dipanggil agar berkumpul, ternyata, di pantai ini kita akan melepaskan bayi penyu! Bayi penyu nya imuuut sekali ketika dilepaskan, sebagian besar langsung ke laut. Tapi ada juga yang kebingungan dan malah muter-muter pantai. Pokoknya imut banget deh! Kami makan malam disana lalu menyalakan api unggun. Setelah hari yang melelahkan, ini the best deh!










Pulang Ecoethno 5 - 6 Juli

Tanggal 5, hari ini kita akan meninggalkan pulau Selayar dan kembali ke Sulawesi. Artinyaaa, naik kapal lagi, mabuk laut lagi.... Hari ini tidak banyak hal menarik yang terjadi karena yah. Perjalanan, dari tempat kita menginap menuju pelabuhan Pamatata, lalu naik kapal menuju Bira.

Kami sempat mengunjungi tempat pembuatan kapal Pinisi, Sholat Jumat di jamak Ashar, lalu lanjut perjalanan SANGAT panjang dari Bira ke Makassar. Sampai di wisma tempat menginap di Makassar sudah hampir waktu Maghrib. Malamnya sempat ada briefing, kesan-kesan, yang begitu lah. karena kami menurut kami hari itu agak kurang seru kami memutuskan untuk main sampai malam.

Esoknya adalah hari..... Perpisahan, sebagian kecil yang pesawatnya berangkat duluan sudah pisah sejak pagi.  Setelah itu rombongan yang biasa pergi ke Fort Rotterdam, keliling-keliling belajar sejarah, agak kurang seru. Dari Fort Rotterdam, rombongan berpisah, rombongan Bandung pulang duluan, rombongan Jakarta (aku) jalan-jalan dulu. Ke center point of Indonesia, sholat, makan saing, lalu kembali ke Jakarta.

Grand Old Lady Malaysia 28 Juni (Hari Terakhir)

Aaaaah, tidak berasa, conference ayahku sudah selesai, dan liburan kami, juga sebentar lagi selesai. Hari ini kami memutuskan untuk pergi ke museum Grand Old Lady. Kilang minyak tertua di Miri, tapi sebelum itu kami sekeluarga berencana jalan-jalan keliling Miri. Kami mengunjungi kuil Tua Pek Kong, salah satu kuil tertua di Miri, lalu melanjutkan jalan-jalan. Kami jalan-jalan lagi ke Miri waterfront sarapan nasi lemak. Dan yah, keliling keliling, ada hal beberapa menarik yang aku notice ketika sedang keliling-keliling Miri, salah satunya adalah: Ada banyak bangunan modern yang bercampur dengan bangunan-bangunan tua, ini membuat kotanya terlihat sangat unik. Berjalan di satu sisi seperti melihat ke masa lalu, dan di sisi satunya semuanya sudah modern. Pokoknya unik sekali, oh iya, ada juga kejadian lucu ketika adikku minta jus jeruk, lalu ibuku beli, adikku minum "kok rasanya
aneh begini ya?' Lalu sang penjaga toko mengatakan sesuatu yang membuatku tertawa terbaak-bahak waktu itu. Minuman itu ternyata SIRUP, SIRUP, hahahahahaha. Puas jalan-jalan, kami pesan taksi online lalu berangkat ke Grand Old Lady! Disana yah, (seperti dugaanku), tempatnya tidak terlalu menarik, yah, museum tentang kilang minyak ya, isinya semua tentang kilang minyak. Kapan minyak ditemukan di Malaysia lah, siapa yang bikin lah, dsb.dsb. Tapi yang paling menarik untukku adalah, beberapa kilang minyak Malaysia ternyata tadinya milik Brunei!
Dan bahwa wilayahnya dipecah ketika masih dijajah Inggris. Aku waktu itu bertanya-tanya, kenapa Brunei nggak ambil balik ya? Ternyata jawabannya sangat simpel. Walaupun kilang minyak mereka ada yang untuk Malaysia, toh negaranya tetap kaya, jadi........ Daripada perang, dibiarkan saja begitu. Pulang dari Grand Old Lady kami langsung sholat Jumat, packing lalu menuju bandara untuk (sayangnya) kembali ke Jakarta!
























Makan-Makan Malaysia 26 - 27 Juni

Setelah puas jalan-jalan, aku sadar, kita beberapa hari ini ke tampat wisata terus, malah belum mengeksplor Miri, tempat aku menginap.Jadi, 2 hari sisa liburan ini kami memutuskan untuk keliling-keliling Miri, cari makanan lokal, jalan-jalan sedikit, yah mengeksplor Miri. Setelah sarapan di hotel Grand Palace kami memutuskan untuk menuju kolam renang, sampai disana, ternyata ada jacuzzi nya! Aaaaah, selesai jacuzzi tulang berasa lembek wkwkwk.

Selesai jacuzzi, kami pindah hotel ke Marriot Resort & Spa, disini hotelnya bagus sekali, kamarnya besar, kolam renangnya bagus, dekat pantai pula. Kami istirahat di hoter sebentar lalu ternyata ayahku conference nya sudah selesai lalu mengajak kita ke mall.

Jadi hari itu aku keliling-keliling Imperial Mall, diluar ada beberapa pedagang kaki lima sedang berjualan. Mirpi seperti di Indonesia, tapi di sini ada satu perbedaan besar, ada logo halalnya! Disini bahkan pedagang kaki lima ada logo halalnya, wow.

Melewati itu, aku masuk ke mall, mallnya tidak terlalu besar, mirip Indonesia. Brand nya saja yang beda, dan juga disini ada banyak makanan yang halal yang tidak halal di Indonesia, tapi, diantara semua itu ada hal yang menarik untukku. Pringles. Aku ingin sekali coba, tapi di Indonesia gak halal, jadi begitu lihat yang ini, yeeeeey, langsung beli. Disana aku juga beli sepatu, mereknya tidak usah disebutkan, tapi pokoknya sepatunya bagus deh!

Terus setelah jalan-jalan di mall kami jadi lapar. Jadi kami memutuskan untuk makan di tempat street food beberapa hari yang lalu, rasanya masih sama seperti waktu itu, sangat enak!

Paginya, kami memutuskan untuk pergi berenang di pantai dekat hotel, sambil adikku main air, aku foto-foto. Ketika di pantai, aku bingung, ini tempatnya bersih bagus, tapi kok sepi banget ya? (esoknya aku tahu bahwa ternyata karena pantai itu ada banyak buaya nya) Setelah ke pantai tadinya ibuku mau ngajak makan di KFC, tapi... Jauh-jauh ke Mlaysia kok malah makan KFC? Jadi, kami tidak jadi makan, kembalinya  ke hotel, aku juga ingin berenang. Jadi kami pergi ke kolam renang hotel.

Kolam renangnya besaaaar sekali, di salah satu ujungnya ada perosotan, di ujung lainnya ada bar. Pokoknya besar sekali lah kolamnya. Setelah puas sekali berenang, kami lapar, jadi ibuku mengajak kami makan di restoran India yang terkenal enak. Dan seperti SEMUA makanan yang aku makan selama liburan ini, rasanya saaaaaaaangat enak, kami sampai bungkus roti canai untuk dimakan di hotel. Tidak terasa sudah beberapa jam berlalu. Ayahku pulang, lalu kami mengajaknya makan di restoran India itu (rasanya memang enak banget). Setelah kenyang, kami belanja oleh-oleh di supermarket. Malamnya aku sempat jalan-jalan ke Miri waterfront. Malam itu, aku pergi tidur, tidak mempedulikan bahwa besok aku akan pulang.

Sunday, July 28, 2019

Niah Cave Malaysia 25 Juni

Miri, Malaysia, setelah perjalanan menaiki PHLS lagi kami check in di hotel Grand Palace, lalu keluar lagi cari makan malam. Setelah perjalanan sebentar kami sampai di semacam night market, dan makanannya enak sekali! Aku ingat kami sekeluarga memesan banyaaaaak sekali makanan. Nasi goreng pattaya, nasi lemak, roti cana isi telur macam-macam lah pokoknya, dan rasanya hmmmmm, enaknyaaa, memikirkan saja air liur sudah menetes.

Paginya, karena tempatnya cukup jauh, kami sarapan di hotel lalu berangkat menuju Niah national park Setelah perjalanan yang lumayan panjang, sampai juga. Kami perlu berjalan kurang lebih 3km menuju trader's cave. Perjalanannya mungkin cuman 3km tapi JALURNYA YA AMPUN, jalurnya berubah-ubah, ada yang jalan setapak, ada yang jembatan melewati rawa-rawa bahkan ada tangga. Panas sekali pula, hadeuh lelah, ibuku berkali-kali bilang "mau lanjut nggak? Atau balik saja". Dan terkadang ada papan peringatan, hati-hati ada buaya! Serem amat, tempat wisata begini, ada buaya!?

trader's cave. Menurutku gua ini menarik, jutaan tahun yang lalu gua ini berada dibawah air, yang membuat semacam pattern unik di dinding gua. Lalu sekitar tahun 1970an gua ini digunakan sebagai tempat perdagangan, sebagian besar perdagangan sarang burung, dari situlah gua ini medapatkan julukan, trader's cave. Sayangnya gua ini kecil, jadi kalau teriak belum ada echo (suaranya berulan-ulang).

Lalu aku melanjutkan perjalanan menuju Lobang Kuala, salah satu jalan masuk menuju Gua Besar (iya, namanya memang itu). Dari yang aku lihat di papan informasi, gua ini dulunya adalah tempat pemukiman manusia purba (40,000 - 2,000 tahun yang lalu), dan yang paling keren, kalau teriak di gua ini sudah muncul echo!

Kami jalan lagi 3km, memanggil supir lalu kembali lagi ke hotel Grand palace. Setelah itu, kami lelah jadi istirahat di hotel saja, nah makan malam, kami beli makan di supermarkt aku tidak berharap banyak. Tapi makanannya hmm, enaknya  kenapa enak sekali ya? Padahal cuma makanan supermarket, yasudah lah, makanan enak, Alhamdulillah gak perlu dipikirin.





Sepi.... Brunei 23-24 Juni

Kami baru selesai berkeliling masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, masjidnya besar sekali. Kubahnya ada 28, karena masjid ini dibuat untuk sultan Omar Ali Saifuddin, sultan ke-28 Brunei Darussalam. Dan semua kubahnya terbuat dari emas!

Setelah selesai berkeliling  kami, (aku dan keluargaku) mau check in di hotel LeGallery. Tapi, ibuku tidak tahu hotelnya dimana, dan sama sekali tidak ada taksi disini. Panas banget pula AH, walaupun di Brunei panasnya sama aja. jadi ibuku menanyakan arah. Lalu kami mulai berjalan ke hotel, tiba-tiba orang yang tadi ditanyakan arah oleh ibuku mendatangi kami lalu kurang-lebih bilang begini: "tempatnya jauh, ikut mobilku saja". wah, baik sekali orangnya, padahal kami sudah jalan cukup jauh. Sampai juga di hotel, akhirnya bisa menikmati Wifi, sinyalnya cepat sekali pula. 

Diatas tadi adalah cuplikan dari perjalananku keliling Brunei Darussalam, cerita lengkapnya ada dibawah ini


Setelah istirahat di Miri, aku sekeluarga memutuskan untuk pergi ke Brunei Darussalam! Aku dengan bersemangat naik bis PHLS express, setelah perjalanan selama sekitar 2 jam + melewati imigrasi, akhirnya kami sampai di Brunei Darussalam! kesan pertama yang aku dapatkan tentang Brunei adalah: sepi... Di mana-mana sepi kecuali restoran-restoran/mall Brunei saaaaaaangat sepi. Di jalan mobil sedikit, nyaris tidak ada orang di trotoar, berasa di daerah terpencil eh.....

di hotel orangtuaku download aplikasi dart, (semacam go-jek nya brunei) agar kami bisa jalan-jalan, dari hotel kami, pergi makan di Jolibee, restoran fast food yang tidak ada di indonesia, rasanya enak sekali, jauh lah kalau sama fast food Indonesia. Dari situ kami coba pesan dart menuju istana Nurul Iman, kediaman Sultan brunei sayangnya kami tidak boleh masuk jadi foto-foto didepan gerbang saja (ah gak seru ).

Karena sudah malam dan lapar, kami menuju Gadong Night Market untuk makan, disana makanannya banyak pilihan dan sebagian besar sangat enak! Karena ebagian besar makanan disana di grill, baunya sangat menggoda, campuran bau ayam bakar, kebab, sate, sosis, enaknyaaaa jadi pengen beli semua!

Setelah tidur semalam, tenaga sudah pulih. Kami sarapan di restoran Mytown, makanannya ENAK sekali,  recommended banget makan disana.

Waktunya jalan-jalan ke Kampong Ayer! Sudah tidak sabar aku, tadinya aku mau kesini kemarin, tapi adikku tidak mau (takut naik perahu) dan sangat panas jadi kami tidak jadi. Kampong Ayer tadinya perkampungan biasa,
yang dibuat menjadi tempat wisata oleh pemerintah. Aku agak ngeri melihatnya, kalau ada tiang yang gak kuat terus jatuh gimana ya? Walaupun diatas air, kampung ini fasilitasnya lengkap juga lho, ada masjid, sekolah, pos polisi, bahkan pemadam kebakaran, dan semuanya diatas air! Setelah keliling-keliling dengan perahu, bis PHLS sudah menunggu, saatnya kembali ke Malaysia!





Sunday, July 21, 2019

Wah, Toiletnya bersih! Malaysia 22- 23 Juni


Hari Sabtu 22 Juni, hari yang sudah kutunggu-tunggu, hari ini aku akan berangkat ke Malaysia! 8 hari kedepan, aku dan keluargaku akan jalan-jalan ke Malaysia dan Brunei Darussalam.
Aslinya berlima, tapi ayahku yang moto.

Aku dan keluarga berangkat ke bandara sekitar jam 9 (takut macet). Kami sampai di Terminal 3, Terminal keberangkatan pesawat kami menuju Malaysia. Tempatnya sangat luas. Dan kami masih punya banyak waktu jadi kami keliling-keliling, ada orang bule, ada yang mau berangkat umroh, bahkan ada beberapa atlit. Setelah puas keliling-keliling bandara kami naik sejenis golf car menuju gate 4. Ternyata sudah panggilan terakhir untuk penumpang, kami buru-buru naik. Alhamdulillah belum terlambat yaa..










Kami naik Malaysia Airlines. Aku sangat menikmati penerbangannya, makanannya tidak berhenti! Kami makan siang, setelah itu ada BANYAK cemilan. Bahkan, aku sempat menyelesaikan nonton Aquaman (meskipun sudah pernah sih, daripada nonton drama korea, mana cukup cuman 2 jam wkwkwk)

Nonton sambil ngunyah ya dek :D


Jam 3 sore waktu setempat, kami sampai di Kuala Lumpur International Airport. Tapi kami disana untuk transit menuju Miri. Disini adalah pertama kalinya aku melewati imigrasi tanpa ditemani oleh orangtua. Karena proses transit cukup lama, jadi setelah kami sholat, masih sempat sempat jalan-jalan ((sedikit)), lalu melanjutkan perjalanan menuju Miri. (Padahal aku masih pengen jalan-jalan di KL)

Ketika kami sampai di Miri, sudah lumayan malam dan kami lelah. Jadi kami memutuskan untuk tidak jalan-jalan dulu, check in ke Grand palace hotel dan langsung tidur. Ketika dalam perjalanan aku menyadari sesuatu. Walaupun tidak terlalu malam, tapi jalanan sudah sepi, kira-kira kenapa ya?
Ah sudahlah, ngapain aku pikirin, mau orang Miri tidur cepat kek, mau apa kek, bukan urusanku. Aku juga perlu tidur cepat, karena besok, aku akan pergi ke Brunei!