Saturday, March 31, 2018

Pertemuan zero waste OASE dengan kak Siska Nirmala


Pada pertemuan OASE kali ini kami tidak mengadakan pertemuan biasa.
Kami mengadakan pertemuan zero waste dengan kak Siska Nirmala.

Pada oertemuan itu kami belajar tentang zero waste dengan kak Siska  Nirmala.
Kami datang ke tempat pertemuan lalu ada acara perkenalan dimana kami menyanyi lagu Ayo Indonesia.

Setelah kami selesai kak Siska Nirmala naik panggung, dia adalah penulis buku zero waste adventure yang menceritakan tentang pendakiannya ke 5 gunung yang dilakukannya tanpa menghasilkan sampah.

Salah satu yang paling menarik perhatianku adalah kak Siska menceritakan bagaimana dia memulai perjalanan zero waste adventure dia pernah menaiki gunung Rinjani yang katanya gunung terindah di Indonesia.

Sebelum menaiki gunung Rinjani kak Siska lebih suka panjat tebing daripada mendaki gunung karena tidak harus membawa tas yang berat.
Ketika turun dari gunung Rinjani kak Siska melihat banyak sampah lalu kak Siska berpikir bahwa itu terjadi karena ada yang berjualan di atas, ternyata banyaknya sampah itu juga dihasilkan oleh para pendaki yang tidak bertanggung jawab.


Lalu kak Siska teringat bahwa dia juga membawa sampah lalu dia merasa bersalah.
Pada suatu sore kak Siska lagi mengobrol dengan temannya Indra yang menemaninya mendaki.
Lalu kak Siska mengobrol soal masalah sampah. Indra mengatakan bagaimana kalau mencoba  zero waste saja ketika naik gunung.
Lalu kak siska mulai melakukan zero waste adventure mendaki gunung.
Kak Siska mendaki 5 gunung yaitu gunung Gede, Tambora, Papandayan, Lawu dan Argopuro.

Aku sudah beberapa kali melakukan perjalanan nol sampah bersama keluargaku, kami membawa banyak wadah yang berisi bekal makanan.
Bahkan kami pernah membawa galon air minum sendiri agar tidak membeli minuman kemasan

Menurutku yang paling menantang ketika melakukan ekspedisi nol sampah adalah tidak bisa makan mi instan. 






 

Tuesday, March 27, 2018

Pertemuan ke-6 pramuka OASE

  • 22 Maret 2018 (Pertemuan ke-6)
Kami bangun pagi lalu melakukan pengamatan pagi. Pada pengamatan pagi kami mengambil jejak yang sudah mengeras.
Jejak banteng kami terlihat besar dibanding jejak kelompok lainnya. Lalu kami diajarkan membuat api unggun oleh kak Etang, setelah itu kami diminta untuk menyalakan api unggun tampa bahan bakar kecuali kayu, untuk melihat apakah kami mengerti dan bisa mempraktekan apa yang telah diajarkan oleh kak Etang
Grup Elang, dimana aku bergabung, berhasil menyalakan api unggun, tetapi ada dua kelompok yang gagal. Lalu setelah itu kami lomba memasak dengan alat-alat outdoor.

Foto oleh Sekala petualang

Nasi yang dibuat kelompokku agak kering jadi kami memasak nasi goreng. Sebenarnya rasanya enak tetapi kami hanya memakai sedikit bahan sehingga kami kalah. Yang menang adalah grup Katelia, mereka mendapatkan satu semangka utuh! Setelah selesai lomba memasak, kami berkemas kemudian berjalan kaki keluar IPB. Ketika perjalanan pulang kita naik angkot yang di charter sehingga langsung sampai ke stasiun. Ketika kami sampai ke stasiun aku naik kereta ke stasiun Tebet. Tetapi aku belum bisa dijemput jadi aku pulang bersama temanku Nawra. Kami menunggu di Gramedia Matraman, lalu ayahku sampai dan menjemputku pulang.



Pertemuan ke 3 pramuka OASE

Hai bertemu lagi dengan Syauqi


Pada pertemuan  OASE tanggal 21 Februari 2018, masih dipandu oleh kakak-kakak Sekala petualang kami belajar navigasi.

Kami diberi peta dan kompas lalu kami diberi tahu cara menggunakannya.
Kami pergi ke tempat yang ditandai di peta lalu mengukur jarak dari start menuju tempat itu.
Kami juga diminta mengukur sudutnya dengan kompas kami diberi batas waktu 1 jam untuk pergi ke 6 titik.Kami dibagi menjadi 4 kelompok 2 putra dan 2 putri lalu kami menuju ke tempat yang sudah ditandai.Kelompokku sampai ke 4 tempat yang ditandakan ketika waktu habis.
Ketika sudah selesai kami diberi PR yaitu membuat denah rumah.

Aku merasa sangat senang ketika mengerjakan tugas ini karena kami berjalan ke tempat yang jauh.
aku juga belajar mengenal arah dan tempat menggunakan kompas

Foto: klub OASE
 

Pertemuan ke 2 pramuka OASE

Assalamu'alaikum namaku Syauqi.
Pada pertemuan OASE tanggal 7 februari ini kami mendapat materi tali-temali dan sheltering.

Pada tugas ini aku dan teman-teman OASE belajar cara membuat simpul.
Kami dibagi menjadi 2 kelompok lalu kami diajari cara membuat 4 simpul, dan kami belajar cara mendirikan jenis-jenis shelter; seperti tenda dan jenis-jenis shelter lainnya.

Lalu kami dapat tugas membuat 5 simpul yang belum diajarkan.  
Lalu dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.


foto: klub oase
 
simpul yang aku pelajari adalah:
  1. simpul mati,  kegunaanya adalah menyambung 2 tali
  2. simpul hidup,  kegunaanya adalah mengikat benda-benda, misalnya tiang bendera
  3. simpul laso, kegunaanya adalah untuk mengikat leher binatang
  4. simpul 8, kegunaanya adalah untuk membuat penitian tali
  5. simpul kembar, kegunaanya untuk menyambung 2 tali yang basah 

 foto: klub oase



Sayangnya dari kelomppok kami hanya ada 1 perwakilan yang mempresentasikan simpulnya dan sayangnya perwakilannya bukan aku.

Pertemuan ke 1 pramuka OASE

Assalamu'alaikum namaku Syauqi.

Mulai tahun 2018 aku secara resmi bergabung dengan pramuka penggalang OASE, setelah setahun sebelumnya aku mengikuti pramuka siaga.

Harapanku mengikuti penggalang OASE adalah kegiatan yang lebih menantang dan menyenangkan, selama mengikuti siaga OASE menurutku tugasnya hanya main-main saja.

Pada pertemuan OASE tanggal 31 Januari ini aku dan teman-teman OASE saling berkenalan.
Di pertemuan ini kami diberi tugas mengenal ekosistem.
Kami harus menggambar ekosistem di sekitar kita.
Kami diminta membuat tugas asal sarapanku yang dikerjakan di rumah.
Di tugas itu kami diminta untuk mencari tahu asal sarapan kami.
Ini tugasku 





Dalam mengerjakan tugas ini aku diminta untuk mencari tahu asal sarapanku, pagi itu sarapanku telor. Maka aku menelusuri dimana kami membeli telor itu, dengan melakukan wawancara kepada pemilik toko kelontong tempat umiku membeli telor dan kebutuhan pokok lain tetapi pemilik toko kelontong tidak memberi tahu tempat dia membeli telornya dia hanya mengatakan membelinya di agen telor.

Demikianlah pertemuan dan tugas penggalangku yang pertama.

Saturday, March 24, 2018

Pertemuan ke 4 pramuka OASE

Assalamu'alaikum, namaku Syauqi

Pada pertemuan OASE kali ini aku dan teman-temanku diminta melakukan penelitian tentang sebuah pohon. Setelah selesai mengikuti upacara, kami mulai meneliti pohon yang kami pilih. Kami mengukur tinggi, keliling batang, diameter batangnya, dan menggambar bentuknya dengan lengkap

Kemudian kami berkumpul di tempat upacara dan diberikan tugas  membuat nature journal, yaitu dokumentasi yang berisi pengetahuan tentang alam. Kami diminta untuk mendata 5 tumbuhan yang ada di sekitar rumah dan menjelaskan tentang warna dan bentuk daunnya, akarnya berada di dalam tanah atau tidak, apa manfaatnya, dan apakah kulit batangnya kasar atau tidak.

Berikut ini foto nature journal buatanku.

Gambar (1) Pohon beringin

Gambar (2) Pohon mangga

Gambar (3) Pohon kelapa


Gambar (4) Pohon mangkokan

Gambar (5) Pohon belimbing wuluh


Thursday, March 22, 2018

Pertemuan ke 5 pramuka OASE


Pada pertemuan OASE kali ini kami pergi kemping di IPB (Institut Pertanian Bogor)
  •  21 Maret 2018 (pertemuan ke-5)
Aku berangkat ke sana naik kereta sekitar jam 7:30 WIB dan sampai di stasiun Bogor sekitar jam 9:00. Kami naik angkot ke terminal Laladon lalu ke IPB.

Setelah sampai di IPB kami berjalan ke aula tempat kami tidur. Setelah berbenah lalu kami mengikuti upacara pembukaan. Kemudian kami belajar cara mengeraskan jejak dan memilih pergi kemana untuk ekspedisi.
  Foto oleh Sekala petualang

Pada pengamatan sore kami menemukan jejak banteng dan menaruh semen putih cair diatasnya agar mengeras. Kemudian kami belajar tentang apa yang akan dilakukan pada ekspedisi. Pada pengamatan malam ada seekor anjing yang mengikuti kita namanya Choki. Ketika kami sudah mau kembali ke empat kemping Choki mengendus ke semak-semak lalu menemukan dua ekor burung. Setelah itu kami kembali ke tempat kemping dan tidur.



  Foto oleh Sekala petualang
 


Sunday, March 4, 2018

Kemping Ceria di Loji Nenek

Hai..assalamu'alaikum teman2...
Aku akan bercerita tentang pengalaman kempingku di Loji Nenek, kaki gunung Salak, Bogor.
  • 23 Februari 2018.
Kemping ini dimulai pada hari Jumat. tanggal 23 Februari 2018. Aku berangkat bersama teman-teman dari Klub Oase  Kami berangkat pada jam 9:00 pagi dari Kalimalang, Jakarta. Kami sampai di tempat kemping pada jam11:00 lalu aku dan teman-teman mulai mendirikan tenda. Jam 12:00 kami berangkat ke masjid untuk Sholat Jumat. Setelah sholat kami mengikuti acara pengenalan ular yang berlangsung cukup lama sampai waktu sholat Ashar. Kemudian dilanjutkan waktu bebas sampai jam 20:00 WIB, tibalah acara yang dinanti yaitu api unggun dan upacara pembukaan. Kami bermain dan berbincang di sekitar api unggun. Aku mendapat teman baru bernama Rafi dari gugus depan Soekarno-Soeharto. Rafi duduk di bangku kelas 5 SD dan tinggal di Klender, dekat tempat tinggalku.  Kemudian kami semua istirahat dan tidur pada pukul 22:00.
  •  24 Februari 2018
Aku bangun jam 4:00 pagi lalu sholat Shubuh berjamaah. Kemudian kami senam pagi dan sarapan.Hari ini dimulai dengan kegiatan mengenal tanaman dan dilanjutkan cara membuat pupuk kompos. Kami juga belajar menanam dan memanen sayuran, serta memasaknya untuk makan siang. Setelah sholat Dhuhur kami belajar membuat kerajinan kardus. Disitu kami belajar membuat istana kardus yang cukup rumit. Sore hari dilanjutkan acara panahan, belajar simpul-menyimpul dan cara menggunakan kompas sampai dengan waktu Maghrib. Setelah kegiatan berakhir, kami makan malam, istirahat, bercanda dan tidur pada jam 21:00.
  • 25 Februari 2018
Foto bersama di Kemping Ceria oleh Klub Oase

Kami bangun jam 4:00 pagi untuk sholat Subuh berjamaah, sarapan dan bersiap-siap. Hari ini kami mandaki gunung. Setelah melakukan perjalanan selama sekitar 1 jam, kami sampai di air terjun yang ada di atas gunung Salak. Teman-teman bermain air di sana dengan riang gembira. Kakiku sedang terluka sehingga tidak ikut bermain air, tapi aku tetap bersuka ria. Ketika kami turun gunung, waktu sudah menunjukkan jam 11:30, kami mengemas barang-barang, sholat Dhuhur, lalu pulang ke Jakarta.