Sunday, October 13, 2019

Kabah.. Kukira Cuma Impian Makkah 3 Oktober

Setelah bertahun-tahun, rasanya seperti mimpi aku benar-benar disini. Dari kecil belajar tentang Ka'bah tidak kusangka aku dapat melihatnya dengan mata sendiri.

Pertama kali memakai kain ihram rasanya aneh sekali, apalagi di pesawat. Karena tidak pakai pakaian dalam rasanya  gimana gitu, banyak ventilasi. Sesampainya di Jeddah karena tertarik aku coba menghirup nafas dalam-dalam. Udaranya gimana ya, karena sebentar lagi musim dingin panas-panas lembab gitu, ga berdebu seperti dugaanku. Setelah perjalanan naik bis yang cukup lama kami sampai di Makkah lalu beristirahat di hotel sebentar. Lalu kami mulai menjalankan ibadah Umroh.

Sampai Masjidil Haram aku agak syok, besar sekaliiiii (bahkan sampai hari terakhir di Makkah pun aku belum tahu seluruhnya seperti apa). Lalu kami masuk. Akhirnya setelah dari kecil mempelajari Ka'bah, kesampean juga aku lihat Ka'bah. Lalu thawaf, aku masih saja memerhatikan Ka'bah. Ada 2 hal yang menarik perhatianku, kain kiswah Ka'bah apakah benar-benar emas dan yang paliiiing menarik adalah Mizab (talang air Ka'bah) hah? Ka'bah ada talang air? Aku agak kebingungan. Alhamdulillah kebingunganku terjawab ketika beberapa hari setelahnya turun hujan. Ternyata walaupun gurun disini tetap hujan ya.

So eniwei, kami melanjutkan Umroh, Thawaf, minum zam-zam, lalu kami memulai Sa'i. Aku kaget, eh enggak kaget banget, ternyata bukit Safa dan Marwah bersebelahan dengan Masjidil Haram. Waw, aku kira perlu naik bis gitu wkwkwk. Lalu kami menyelesaikan Umroh dengan Tahallul (potong rambut) langsung saat itu juga di Marwah menggunakan gunting, lalu jalan menuju barbershop untuk cukur gundul.

Setelah itu, kami kembali ke hotel, beli eskrim, aku ingat saat itu adalah aku bersemangat untuk Jumat besok, kalau di Masjidil Haram khotbahnya gimana ya?


No comments:

Post a Comment