Hari kedua eksplorasi aku bangun jam 4:45 lalu sholat Shubuh. Suasana nya sepi sekali hampir tidak ada suara selain dari kita sholat. Setelah sholat belum ada kegiatan, tetapi jam 6:30 kami mengunjungi pulau rambut lagi dan kali ini kami akan menyusuri pantainya. Kami sampai di pulau pada jam 7:00 matahari pagi di pulau ini sangat menyegarkan tetapi laut sedang pasang jadi sambil menunggu waktu surut kami diberi waktu bebas hingga jam 9:00. Jadi waktu bebas ini kami pakai untuk berenang!. Kali ini kami mendapat ide baru kami akan melompat menuju air dari dermaga!. Menyenangkan sekali melakukannya tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 9:00, dipandu oleh petugas penjaga alam kami menyusuri pantai.
Kami diajarkan menangkap kerang, kami menangkap banyak sekali kerang yang nantinya akan kami masak untuk makan malam. Ketika lagi berjalan aku menemukan sesuatu yang aneh aku bertanya kepada pemandu katanya itu adalah Teripang atau bisa juga disebut Timun Laut warna nya hitam dan kalau dipegang rasanya berlendir.
Kami diajarkan menangkap kerang, kami menangkap banyak sekali kerang yang nantinya akan kami masak untuk makan malam. Ketika lagi berjalan aku menemukan sesuatu yang aneh aku bertanya kepada pemandu katanya itu adalah Teripang atau bisa juga disebut Timun Laut warna nya hitam dan kalau dipegang rasanya berlendir.
Setelah menyusuri pantai kami diajak melihat hutan mangrove dan menangkap ikan, kami berusaha menangkap sendiri tetapi ikannya sangat licin jadi kami diambilkan oleh bapak pemandu. Tidak terasa ternyata kami sudah mengelilingi 1 pulau dan sama sekali tidak merasa capek, waktu sudah menunjukan jam 11:00 dan perut sudah lapar maka kami makan siang. Jam 12:00 ada satu orang diantara kita yang ditanya mau memberihkan pantai atau tidak dia menjawab: iya maka kami semua membersihkan pantai, dibalik pantai berpasir putih yang indah ternyata banyak sekali sampah!. Kami mengumpulkan berkantong-kantong sampah, itu adalah pengalaman baru bagiku yang mungkin tidak terlalu menyenangkan tapi bermanfaat bagi lingkungan.
Kami menemukan kaleng biskuit Khong Guan yang sudah berkarat dan tutupnya sangat susah dibuka, kami langsung berpikir, harta karun?
Kami berusaha membuka kaleng biskuit itu hingga para mentor pun membantu!. Ketika akhirnya terbuka kami menemukan: biskuit basi!
Kami kecewa lalu kembali ke pulau Untung Jawa menaiki ojek kapal
Kami menemukan kaleng biskuit Khong Guan yang sudah berkarat dan tutupnya sangat susah dibuka, kami langsung berpikir, harta karun?
Foto: kak Shanty
Kami berusaha membuka kaleng biskuit itu hingga para mentor pun membantu!. Ketika akhirnya terbuka kami menemukan: biskuit basi!
Kami kecewa lalu kembali ke pulau Untung Jawa menaiki ojek kapal
Kembali di Untung Jawa kami Ishoma lalu mengeksplorasi pulau Untung Jawa, pulau ini cukup besar jadi aku tidak memliki cukup waktu untuk mengelilinginya (ini pulau berpenghuni).
Aku kembali ke Mess mengobrol bersama teman-teman lalu tiba-tiba ada banyak anak perempuan datang ke Mess bersama beberapa orang temanku yang perempuan. kata temanku mereka mencari Fakhri (temanku yang lain) sama aku, katanya ganteng.😶(bingung) aku menanyakan apakah beneran?
temanku menjawab: iya.
Kami diajak berkenalan ditanya asalnya darimana dsb. Waktu sudah menunjukan 17:30 terdengar adzan Maghrib kami bersiap-siap sholat, kami meminta anak-anak itu untuk pulang tetapi katanya rumahnya jauh. Setelah sholat kami mengajak mereka makan malam, ketika sudah selesai makan malam ada yang menyuruh mereka untuk pulang, aku tidak tahu siapa itu. Waktu sudah malam jadi kami membersihkan piring dan bersia-siap untuk tidur.
dari pengalamanku membersihkan pantai aku makin paham mengapa kami melaksanakan zero waste adventure.
Aku kembali ke Mess mengobrol bersama teman-teman lalu tiba-tiba ada banyak anak perempuan datang ke Mess bersama beberapa orang temanku yang perempuan. kata temanku mereka mencari Fakhri (temanku yang lain) sama aku, katanya ganteng.😶(bingung) aku menanyakan apakah beneran?
temanku menjawab: iya.
Kami diajak berkenalan ditanya asalnya darimana dsb. Waktu sudah menunjukan 17:30 terdengar adzan Maghrib kami bersiap-siap sholat, kami meminta anak-anak itu untuk pulang tetapi katanya rumahnya jauh. Setelah sholat kami mengajak mereka makan malam, ketika sudah selesai makan malam ada yang menyuruh mereka untuk pulang, aku tidak tahu siapa itu. Waktu sudah malam jadi kami membersihkan piring dan bersia-siap untuk tidur.
dari pengalamanku membersihkan pantai aku makin paham mengapa kami melaksanakan zero waste adventure.
No comments:
Post a Comment